Manfaat Buah Blewah: Lebih dari Sekadar Takjil untuk Buka Puasa
Ilustrasi Manfaat Buah Blewah -foto:nu.or.id-Hesti
OKU EKSPRES - Buah blewah, yang kerap dijadikan takjil saat buka puasa, tak hanya menyegarkan tetapi juga kaya manfaat bagi kesehatan tubuh. Dari kandungan air yang melimpah hingga berbagai nutrisi penting, blewah merupakan pilihan yang baik untuk mendukung gaya hidup sehat.
Terlebih lagi, buah ini mudah ditemukan di pasar tradisional di Indonesia dan Malaysia, menjadikannya pilihan yang praktis dan bergizi. Di bawah ini, kita akan bahas lebih lanjut mengenai manfaat kesehatan dari buah blewah yang sering terlupakan.
Kandungan Nutrisi yang Kaya Manfaat
Blewah, yang memiliki nama ilmiah Cucumis melo var. cantalupensis, masih satu keluarga dengan melon. Daging buahnya yang berwarna oranye dan bentuknya mirip dengan labu, menjadikannya cukup mudah dikenali.
Dalam setiap 100 gram blewah segar, terkandung berbagai nutrisi, antara lain air (90,2 gram), kalori rendah (34 kkal), protein (0,84 gram), lemak (0,19 gram), karbohidrat (8,16 gram), serat (0,9 gram), serta vitamin dan mineral penting seperti vitamin C (36,7 mg), kalium (15 mg), dan vitamin A (169 mcg).
BACA JUGA:9 Cara Ampuh Membersihkan Buah dari Residu Pestisida untuk Kesehatan yang Lebih Baik
BACA JUGA:7 Tips Ampuh Mengatasi Rambut Bercabang dan Menjaga Kesehatannya
Manfaat Buah Blewah untuk Kesehatan
1.Meningkatkan Kesehatan Pencernaan
Kandungan air yang tinggi dalam blewah membantu menghidrasi tubuh dan melancarkan proses pencernaan. Selain itu, serat yang ada dalam blewah dapat mencegah sembelit dengan cara memperlancar buang air besar.
2.Rendah Kalori, Ideal untuk Diet
Dengan kalori yang sangat rendah, blewah sangat cocok untuk Anda yang sedang menjalani diet. Buah ini memberikan rasa kenyang lebih lama tanpa menambah asupan kalori yang berlebihan, sambil tetap memberikan nutrisi penting.
3.Mencegah Risiko Kanker
Buah blewah mengandung berbagai senyawa antioksidan seperti beta-karoten, lutein, dan zeaxanthin yang dapat melindungi tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Senyawa-senyawa ini dapat mengurangi risiko beberapa jenis kanker, termasuk kanker paru-paru dan kanker kolorektal.