OKU EKSPRES - Terlihat seperti naga, Great Eared Nightjar (Lyncornis macrotis) adalah burung malam yang unik dan eksotis, ditemukan di hutan-hutan Asia Tenggara dan Asia Selatan, termasuk di Indonesia, Thailand, Vietnam, dan India.
Great Eared Nightjar adalah salah satu spesies nightjar terbesar dengan panjang tubuh mencapai 31 hingga 41 cm dan berat antara 131 gram untuk jantan dan 151 gram untuk betina.
Dilansir dari berbagai sumber australiangeographic dan sciencefocus burung ini memiliki bulu berwarna abu-abu, coklat, dan oker yang rumit, sehingga memungkinkan mereka berbaur sempurna dengan lantai hutan.
Bulu kamuflasenya yang mengagumkan membuat burung ini hampir tidak terlihat saat beristirahat di siang hari.
BACA JUGA:Jepang Kembangkan Jalur Transportasi Otomatis
BACA JUGA:Oknum Mahasiswa di OKU Ditangkap Terkait Kasus Narkoba
Salah satu fitur paling mencolok dari burung ini adalah "telinga" panjang atau jambul telinganya yang menonjol.
Jambul ini membuatnya terlihat seperti naga dari beberapa sudut pandang, atau seperti telinga lynx, seekor kucing liar. Penampilannya yang khas ini membuat Great Eared Nightjar menarik perhatian banyak pecinta burung dan pengamat alam.
Burung ini hidup di hutan dataran rendah yang lembap, tempat mereka bisa menyembunyikan diri dengan baik di antara serasah daun di lantai hutan.
Uniknya, Great Eared Nightjar tidak membuat sarang di atas pohon seperti kebanyakan burung lainnya, melainkan langsung mengerami telurnya di atas tanah. Mereka hanya membuat sedikit cekungan di tanah sebagai tempat telur mereka.
BACA JUGA:Terjadi Kecelakaan, Jalinsum Baturaja - Muara Enim Macet
BACA JUGA:Bismillah Karnaval
Cara bersarang ini mungkin meningkatkan kamuflase alami mereka, membuat mereka sulit ditemukan oleh predator.
Dalam mencari makan, Great Eared Nightjar adalah burung pemakan serangga yang menangkap mangsanya sambil terbang.
Mereka memiliki kemampuan terbang yang lincah dan efisien. Mata mereka juga dilengkapi dengan lapisan reflektif yang disebut tapetum lucidum, yang memungkinkan mereka melihat dengan baik dalam kondisi cahaya rendah, sehingga memudahkan mereka dalam berburu di malam hari.