LAHAT - Harga cabai merah di pasar tradisional turun drastis menjadi hanya Rp15.000 per kilogram.
Sebuah fenomena yang menarik perhatian, mengingat cabai merah merupakan bahan pangan pokok bagi masyarakat.
Beberapa pedagang mengungkapkan bahwa penurunan harga ini disebabkan oleh melimpahnya pasokan cabai dari petani, terutama setelah musim panen yang baik.
Stok yang melimpah di pasar menyebabkan harga terkoreksi. Selain itu, permintaan yang cenderung stabil turut berkontribusi pada penurunan harga ini.
BACA JUGA:5 Tanda Awal Hubungan Bermasalah yang Sering Diabaikan, Jangan Sampai Terjebak
BACA JUGA:Lucianty-Syaparuddin Bakal Fokus Pengembangan UMKM dan Sektor Ekonomi Lokal
“Cabai dari Jawa, Dek, Rp15 ribu per kilogram,” kata salah satu pedagang di pasar.
Idil, seorang petani cabai dari Jarai, Lahat, juga mengonfirmasi bahwa harga cabai memang sedang turun.
Banyaknya pasokan cabai dari luar Sumatera yang masuk menyebabkan harga anjlok. Namun, di tingkat petani lokal, harga cabai masih bertahan di kisaran Rp25 ribu per kilogram.
Menurut Idil, cabai lokal memiliki kualitas berbeda dibandingkan cabai dari luar Sumatera, sehingga harganya tidak bisa turun hingga Rp15 ribu.
BACA JUGA:RT/RW Terlibat Politik Praktis Diminta Mundur
BACA JUGA:Waspada Pinjol Ilegal, Kenali Ciri-Cirinya
“Yang murah itu cabai kardusan, kalau lokal beda. Rasanya lebih khas,” jelasnya.
Saat ditanya soal hasil panen, Idil mengatakan bahwa musim panen tahun ini cukup baik, meskipun harga sedang turun.
Hasil panen yang melimpah tidak menyebabkan kerugian besar bagi petani.