Saya pun ditertawakan.
Anggota HPN itu hampir semua pengusaha lama. Sudah lolos dari masa-masa jatuh-bangun. Hanya satu orang yang usahanya baru berumur tiga tahun.
Salah satu di antara mereka itu ada yang usaha katering. Awalnya pemasok ayam lodoh untuk banyak restoran bermenu masakan khas Trenggalek-Tulungagung itu tapi tidak punya kokinya. Ia bikin ayam lodoh beku. Dikirim sampai ke Tegal dan Purwokerto.
Namanya: Riyan Rahmawan. Nama usahanya: katering Doro Gepak.
Sejak Covid-19 terjadi perubahan drastis: pesanan online lebih banyak. Bahkan dari luar negeri: Taiwan, Hongkong, Korea, Jepang.
BACA JUGA:Pengemudi Mobil Plat Merah Meninggal Dalam Kecelakaan
BACA JUGA:Guru Honorer Ditahan Dituduh Aniaya Siswa
Yang lebih banyak dipesan pun berubah: tumpeng Ponorogo.
Kirim tumpeng ke Taiwan?
Tidak.
Pemesannya dari negara-negara tersebut tapi tumpengnya minta dikirim ke alamat di sekitar Ponorogo saja. "Tiap hari ada pesanan dari luar negeri," ujar Riyan.
Pesan yang harus Riyan tulis di tumpeng itu macam-macam. Terbanyak: selamat ulang tahun.
Siapa yang ulang tahun? "Paling banyak anak-anak," ujar Riyan. Dari ibu ke anaknyi. Sang ibu lagi berjuang di luar negeri. Mereka masih muda-muda. Ibu muda. Anak mereka pun masih kecil-kecil. Ditinggal di kampung.
BACA JUGA:9 Resep Sayur Ampuh Turunkan Kolesterol dengan Cepat dan Alami
BACA JUGA:Tips Praktis Menyimpan Bawang di Rumah, Anti Cepat Busuk
Mereka ingat kapan anak mereka berulang tahun. Riyan jadi perantara rasa sayang seorang ibu pada anak mereka. Sayang jarak jauh.