OKU EKSPRES - Prada, brand fashion ternama, dan Axiom Space, perusahaan teknologi antariksa, tengah menjalin kerja sama untuk mendesain baju antariksa baru NASA yang akan digunakan dalam misi bersejarah Artemis III.
Misi ini akan menjadi pendaratan pertama manusia di Bulan sejak Apollo 17 pada Desember 1972.
Baju antariksa tersebut, yang dinamakan Axiom Extravehicular Mobility Unit (AxEMU), diperkenalkan secara resmi di acara International Astronautical Congress (IAC) ke-75 yang diadakan di Milan.
Acara ini diselenggarakan oleh International Astronautical Federation (IAF), dan Prada ikut berperan dalam mendesain baju antariksa tersebut dengan teknologi canggih.
BACA JUGA:Cukup Gunakan 3 Bahan Dapur, Kuku Menjadi Mengkilap
BACA JUGA:5 Cara Alami Hilangkan Bruntusan di Wajah
Mulai tanggal (18/10/2024), baju antariksa AxEMU ini akan dipamerkan kepada publik di Galleria Vittorio Emanuele II, Milan.
Pameran ini menjadi bagian dari rangkaian acara IAC dan akan menyoroti inovasi desain serta kolaborasi teknik antara Prada dan Axiom Space.
Prada telah bekerja sama erat dengan tim insinyur Axiom untuk memastikan bahwa baju antariksa ini tidak hanya melindungi astronot dari kondisi ekstrem di luar angkasa, tetapi juga mendukung eksplorasi manusia di kutub selatan Bulan untuk pertama kalinya.
Baju antariksa AxEMU didesain untuk menghadapi lingkungan bulan yang keras, termasuk suhu ekstrem dan debu bulan yang berbahaya.
BACA JUGA:Ingin Tampil di Piala Dunia, Sam Lammers Pertimbangkan Gabung Indonesia
BACA JUGA:Manchester City Dikabarkan Bakal Rekrut Jamal Musiala
Baju ini memberikan fleksibilitas yang lebih baik bagi para astronot, serta dilengkapi dengan sistem pendukung kehidupan yang canggih dan alat-alat khusus untuk eksplorasi ilmiah.
Selain itu, baju antariksa ini juga dilengkapi dengan teknologi modern seperti pencahayaan, kamera definisi tinggi, serta kemampuan komunikasi yang memungkinkan para astronot untuk menjalankan misi eksplorasi selama lebih dari delapan jam.
Misi Artemis III, yang dijadwalkan tidak lebih awal dari September 2026, diharapkan menjadi tonggak penting dalam sejarah eksplorasi antariksa.