Gajah RK

Jumat 04 Oct 2024 - 20:04 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

Lalu saya memanfaatkan waktu ke Museum Tsunami. Maafkan, begitu sering saya ke Aceh tapi baru kali ini ke museum itu. Sangat telat. Setelah umur museum 15 tahun –diresmikan Presiden SBY tahun 2009.

Begitu sampai di depan museum saya langsung mengagumi desain bangunan ini. Simple tapi mengesankan. Modern tapi klasik.

BACA JUGA:Mengenang Sejarah, Uang Rp10.000 Bergambar Rumah Limas Resmi Jadi Memorabilia

BACA JUGA:Kepada Muchendi-Supriyanto, Pedagang Minta Hidupkan Kembali Pasar Kalangan

Jalan masuk museum itu berbentuk lorong. Menurun. Agak gelap. Kanan kiri lorong berupa air dalam kaca yang berombak. Berada di lorong ini seperti berada di dalam laut.

Susana di dalam air itu lebih diperkuat oleh suara gelombang laut di lorong gelap itu. Apalagi saat kita menuruni lorong: rintik-rintik air jatuh dari atas. Seperti gerimis. Menjatuhi kepala dan bahu kita. Rambut sedikit basah.

Inilah lorong masuk yang membuat kesan pertama menjadi dramatis. Ada unsur ngeri dan mengharukan.

Lorong itu, kegelapan itu, air di kanan kiri itu, gerimis pakai air sungguhan itu, adalah bagian yang harus dipuji dari desain museum.

BACA JUGA:Perampok Mobil Fortuner Ditangkap Saat Naik Bus

BACA JUGA:Ada Kesepakatan Konpensasi Rp250 Juta Akibat Alat Kelamin Terpotong

Anda sudah tahu: yang mendesainnya adalah arsitek dalam negeri, asal Bandung, lulusan ITB: Ridwan Kamil. Begitu kaya imajinasinya.

Bagian lain yang juga mengagumkan dari desain museum ini adalah kolam di lantai dasarnya. Nyaris seluas lantainya. Berbentuk oval. Seirama dengan keovalan bentuk keseluruhan museum.

Kolam air itu tidak dalam. Tapi ada ikannya. Pengunjung museum boleh menaburkan makanan ikan ke kolam. Makanan disediakan oleh petugas. Tinggal bayar Rp 5.000/orang.

Tentu ada display foto-foto tsunami. Banyak sekali. Juga ruang video layar lebar: memutar video terjadinya tsunami. Berarti video itu sudah diputar ribuan kali selama 15 tahun. Rasanya video itu sudah waktunya diedit lagi. Disesuaikan dengan waktu. Semakin jauh waktu dari saat terjadinya tsunami kesan terhadap video tersebut semakin kurang dramatis. Harus diubah.

BACA JUGA:Paslon Walikota Palembang Gaet Gen Z di Warung Bubur, Angkot Jadi Panggung Diskusi

BACA JUGA:Resep Bolu Bahulu

Kategori :