Manfaat Kerokan untuk Kesehatan

Jumat 27 Sep 2024 - 11:49 WIB
Reporter : HOS
Editor : HOS

HARIANOKUS.COM- Masyarakat Indonesia sudah akrab dengan istilah kerokan. Ini adalah pengobatan alternatif yang biasa dilakukan untuk mengatasi masuk angin, dengan cara mengerok logam di permukaan kulit punggung yang telah diolesi balsam atau minyak.

Pengobatan ini tidak hanya populer di Indonesia, tetapi juga di berbagai negara Asia, seperti China dan Vietnam. Di China, kerokan dikenal sebagai gua sha, sementara di Vietnam disebut cao gio. Kedua metode ini memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mengatasi masuk angin, pegal-pegal, dan sakit kepala.

Ketika tubuh dikerok, sirkulasi darah di area yang dikerok akan meningkat, sehingga aliran darah menjadi lebih lancar. Selain itu, kerokan dipercaya dapat memperbaiki metabolisme dan mengatasi peradangan yang sering menjadi penyebab berbagai penyakit.

Setelah kerokan, area yang dikerok biasanya akan tampak memar dan berwarna kemerahan (petechiae). Area tersebut juga terasa lebih hangat dibandingkan bagian tubuh lainnya, sehingga memberikan rasa relaksasi. Metode ini tergolong aman dan belum pernah dilaporkan efek samping berbahaya.

BACA JUGA:Menikmati Manfaat Sereh Merah: Cara Membuat Teh Herbal yang Menyegarkan

BACA JUGA:Nikmati Kenyalnya Kue Mochi: Resep Sederhana yang Wajib Dicoba!

Walaupun perlu penelitian lebih lanjut, beberapa data menunjukkan bahwa kerokan tidak hanya efektif untuk mengusir masuk angin, tetapi juga dapat meredakan gejala beberapa penyakit, antara lain:

1.          1.  Nyeri Leher
      Kerokan terbukti lebih efektif mengatasi nyeri leher dibandingkan menggunakan bantal                    pemanas atau koyo. Sebelum membeli obat, Anda bisa mencoba kerokan untuk meredakan              nyeri di leher.

    Sakit Kepala Migrain
    Kerokan juga dapat dilakukan saat mengalami sakit kepala migrain. Penelitian menunjukkan bahwa efektivitas metode ini sebanding dengan obat sakit kepala yang dijual bebas. Pembengkakan Payudara
    Ibu menyusui sering mengalami pembengkakan payudara setelah melahirkan. Kerokan dianggap efektif membantu mengatasi masalah ini. Sindrom Tourette
    Kerokan dapat dikombinasikan dengan metode lain, seperti akupunktur, untuk meredakan gejala sindrom Tourette, termasuk kedutan berulang di wajah dan gangguan suara. Sindrom Perimenopause
    Kerokan dapat membantu meredakan gejala sindrom perimenopause, seperti insomnia, kecemasan, kelelahan, dan hot flushes, yang sering dialami wanita menjelang menopause. Hepatitis B
    Kerokan juga dapat membantu meredakan gejala hepatitis B, termasuk peradangan dan kerusakan pada liver, serta menurunkan kadar enzim liver.
Meskipun kerokan tergolong aman, Anda sebaiknya menghindarinya jika memiliki gangguan pembekuan darah atau sedang mengonsumsi obat pengencer darah. Bagi yang baru saja menjalani operasi, disarankan untuk tidak melakukan kerokan. Hindari juga kerokan berlebihan, karena dapat menimbulkan luka. Pastikan logam yang digunakan telah dibersihkan sebelumnya. Ibu hamil juga sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum melakukan kerokan. (Win )

 

Kategori :