BANYUASIN - Pasar Cangkring yang berlokasi di Kelurahan Pangkalan Balai, Kecamatan Banyuasin III, Kabupaten Banyuasin, hingga kini belum juga dimanfaatkan oleh para pedagang meski sudah selesai dibangun sejak 2020 dengan anggaran miliaran rupiah.
Kondisi pasar yang terbengkalai ini menimbulkan keprihatinan dan kritik dari masyarakat, termasuk netizen di Banyuasin.
Pasar ini awalnya direncanakan untuk menampung pedagang dari Pasar Pangkalan Balai, namun masalah seperti akses jalan yang buruk, jumlah kios yang kurang, serta lokasi yang dinilai terlalu jauh dari pusat aktivitas masyarakat menjadi penghalang utama bagi pedagang untuk pindah.
BACA JUGA:Rumah Hangus Terbakar, Nenek dan Cucu Meregang Nyawa
BACA JUGA:Satu Demi Satu, Polisi Tangkap Pelaku 6 Kasus Pembunuhan di Palembang
Meski demikian, Pemkab Banyuasin kembali melakukan pembangunan tambahan di pasar tersebut, meskipun belum ada tanda-tanda pasar akan ramai pedagang.
Pembangunan yang berlanjut tanpa ada pemanfaatan dari pasar ini memicu kritik tajam. Beberapa warga mempertanyakan keputusan pemerintah untuk terus menambah fasilitas di lokasi yang tidak digunakan. Akun Facebook bernama "Banyuasin Baro" viral setelah memposting kritik terhadap Pemkab, menyarankan pembangunan di pasar yang sudah ramai seperti Pasar Sukajadi.
BACA JUGA:Anak Kades Terlibat Pengeroyokan, Ditangkap Setelah 3 Bulan Buron
BACA JUGA:Kejati Sumsel Periksa 34 Saksi dalam Kasus Korupsi Pembangunan LRT Sumsel Senilai Rp1,3 Triliun
Pembangunan Pasar Cangkring menelan anggaran sekitar Rp 2 miliar, namun hingga kini tidak ada solusi konkret dari pemerintah untuk mengatasi kendala yang ada. Camat Banyuasin III, Santo, membenarkan adanya pembangunan tambahan, tetapi belum ada kepastian kapan pasar ini akan mulai beroperasi sesuai rencana awal.
Masyarakat berharap Pemkab Banyuasin segera memprioritaskan pembangunan di pasar yang strategis dan sudah ramai aktivitas ekonomi, agar dana yang telah diinvestasikan di Pasar Cangkring tidak menjadi sia-sia. (*/res)