Tumit Zaytun

Rabu 28 Aug 2024 - 22:11 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Gus Munir

Saya tidak bisa mengikuti puncak acara sampai selesai. Saya harus buru-buru ke Jakarta. Tapi saya diminta menanam pohon dulu. Lokasinya jauh dari masjid. Yakni di pinggir jalan baru yang sedang dibangun Al Zaytun.

BACA JUGA:5 Rekomendasi Aktivitas Fisik Ringan untuk Usia 50 Tahun ke Atas

BACA JUGA:Kreasi Kuliner yang Memikat: Resep Klappertaart yang Merupakan Hidangan Warisan Kuliner Indonesia

Jalan baru itu panjangnya dua kilometer. Itulah rencana jalan menuju gerbang baru: gerbang barat. Kalau jalan itu nanti selesai lengkaplah Al Zaytun memiliki empat gerbang di empat penjuru angin.

Saya tertegun sampai di lokasi penanaman pohon. Pohon jati yang akan ditanam sudah besar. Sudah berumur empat tahun. Sudah setinggi lebih enam meter. Berarti deretan pohon di sepanjang jalan baru itu nanti adalah pohon yang langsung sudah rindang.

Saya pun tertegun melihat cara Al Zaytun memindahkan pohon besar: pakai alat berat jenis Big John. Saya sering melihat cara kerja mesin seperti itu di TikTok. Dengan berdecak kagum. Kali ini saya melihatnya di kenyataan.

Alat berat itu memiliki ''kuku kuku besi'' yang besar nan tajam. ''Kuku'' itu menghunjam tanah di sekeliling pohon. Lalu menjebol pohon besar tersebut berikut akar dan tanahnya. Dibawa ke lokasi baru. Dimasukkan ke lubang besar yang juga dibuat dengan alat berat.

BACA JUGA:Selai Labu Kuning: Cita Rasa Manis Alami dari Dapur

BACA JUGA:Tips Mengencangkan Kulit Wajah di Usia 40

Maka sebenarnya bukan saya yang menanam pohon itu. Big John-lah yang melakukannya. Setiap tamu VIP memang diminta ''menanam'' pohon di pinggir jalan baru tersebut.

Pohon yang dipindahkan itu berasal dari lingkungan Al Zaytun sendiri. Saat awal menanam jati dulu jarak tanamnya dibuat lebih rapat. Kian tahun dilakukan penjarangan. Tidak dengan cara ditebang tapi dipindahkan.

Rasanya mustahil program seperti ini bisa dilakukan tanpa Big John. Tapi bahwa ada pesantren yang terpikir membeli Big John baru saya lihat di Al Zaytun.

Ternyata, di Indonesia, memang baru ada dua mesin pemindah pohon seperti itu. Satu di Al Zaytun. Satunya lagi milik Djarum.

BACA JUGA:Promosikan Situs Judi Online, Pemilik Media Sosial Terancam Pidana 1,6 Tahun Penjara

BACA JUGA:Polisi Segera Gelar Rekontruksi Pembunuhan Napi Tahanan Titipan di Rutan Pakjo

Saya lama menatap Big John. Membayangkan berapa miliar rupiah harganya.

Kategori :