Jeroan yang tinggi purin, seperti hati, babat, otak, lidah, ginjal, dan pankreas, dapat meningkatkan kadar asam urat dalam tubuh, menyebabkan pembentukan kristal di sendi dan menimbulkan rasa nyeri.
Serangan Jantung
Tingginya kandungan kolesterol dan lemak jenuh dalam jeroan dapat menyebabkan pembentukan plak di pembuluh darah, meningkatkan risiko serangan jantung.
Gagal Jantung
Penyumbatan arteri oleh plak membuat jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah, yang pada akhirnya dapat melemahkan otot jantung dan menyebabkan gagal jantung.
BACA JUGA:Pemkab OKU Timur Salurkan 52 Hewan Kurban
BACA JUGA:Beri Bantuan Sumur Bor ke Pesantren
Stroke
Lemak jenuh dalam jeroan dapat meningkatkan kadar LDL (kolesterol jahat), yang berkontribusi terhadap pembentukan plak di arteri dan mengganggu pasokan darah ke otak, menyebabkan stroke.
Demensia Vaskular
Kebiasaan makan jeroan dalam jangka panjang dapat meningkatkan risiko demensia vaskular, di mana kerusakan otak disebabkan oleh gangguan aliran darah ke otak, seringkali setelah stroke.
Kerusakan Hati
Konsumsi jeroan yang tinggi vitamin A dapat menyebabkan penumpukan vitamin A dalam tubuh, yang berpotensi mengakibatkan mual, muntah, sakit kepala, diare, kerusakan hati, dan pengeroposan tulang.
Kanker Kandung Kemih
Penelitian menunjukkan adanya kemungkinan peningkatan risiko kanker kandung kemih pada mereka yang sering mengonsumsi jeroan, meskipun diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengkonfirmasi hal ini.
BACA JUGA:Kemenag OKU Selatan Potong Hewan Kurban 8 Ekor Sapi