Tambang batu bara haram? Kalau begitu mengapa NU bersemangat sekali untuk bisa dapat hibah tambang dari pemerintah? Bahkan sudah lebih konkrit: alokasi wilayah tambangnya sudah ditentukan (lihat Disway edisi: Tambang Bumi).
Tambang haram? "Jangankan tambang. Ayam goreng saja bisa haram," ujar Gus Yahya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). "Misalkan kalau ayamnya hasil curian," tambahnya. "Atau ayamnya tidak disembelih dengan cara yang benar," katanya lagi.
Gus Yahya akhirnya memang turun tangan memberikan kontra narasi atas sorotan tajam ke NU di soal tambang.
Kontra narasi serupa tidak dilakukan saat NU disorot telah berpolitik memihak Jokowi dalam Pilpres yang lalu. Waktu itu NU seperti diam-diam menjalankan misi tertentu.
BACA JUGA:Kerahkan 150 Personil Amankan Malam Takbiran Idul Adha
BACA JUGA:Banjir Landa OKU Jelang Hari Raya Idul Adha
Jadi, kata Gus Yahya soal haramnya tambang, itu karena asal-usulnya, pengelolaannya, dan penggunaan hasilnya.
"Kalau hasil tambahnya nanti untuk judi, ya haram," katanya. "Tapi memanfaatkan hasil tambang batu bara tidak otomatis haram," tambahnya.
Soal asal-usul tambang, Gus Yahya justru memuji Jokowi. "Ini kan datang dari niat baik pemerintah untuk menerobos asimetris distribusi sumber daya alam," ujar Gus Yahya.
Ketimpangan distribusi sumber daya alam itulah, katanya, yang justru akan diterobos pemerintah. Selama ini tambang batu bara hanya dinikmati segelintir pengusaha. Jutaan hektare. Mereka menjadi sangat kaya. Sampai ada yang punya pesawat-pesawat pribadi. Kata Gus Yahya, mereka menjadi terlalu kuat.
BACA JUGA:Tersangka Penyelundupan Narkoba Ditangkap
BACA JUGA:Simpan Sabu di Pelepah Kelapa
Kalau hasil pengurangan lahan tambang dari perusahaan besar itu ditenderkan, pasti akan jatuh ke lingkaran orang-orang itu lagi.
"Padahal kalau diberikan ke ormas keagamaan hasilnya bisa untuk umat," katanya. Dengan demikian maka keadilan distribusi sumber daya alam pun lebih baik.
Itulah sebabnya ketika mendapat tawaran hibah tambang NU langsung mengajukan permohonan.