Ketimbang langsung makan gorengan, berbuka puasa dengan cara yang benar dan sehat seperti mengonsumsi makanan bergizi seimbang.
BACA JUGA:Penuh Drama
BACA JUGA:Nekat Curi Motor Buat Beli Baju Lebaran Anak
Gorengan, selain dapat menyebabkan kembung, mual, dan sakit perut, juga memiliki sejumlah bahaya lainnya.
Menyebabkan iritasi usus: Lemak adalah zat gizi yang paling lambat dicerna dibandingkan karbohidrat, protein, vitamin, dan sebagainya.
International Journal of Molecular Medicine menyebut makanan berlemak tinggi atau makanan berminyak dapat memicu sakit perut, kram, dan diare. Kondisi ini dapat terjadi khususnya bagi orang dengan gangguan sistem pencernaan seperti sindrom iritasi usus dan pankreatitis (radang pankreas) akut.
Merusak bakteri baik dalam usus: Beberapa penelitian menyebut makanan berminyak dapat membahayakan bakteri baik yang hidup di usus Anda, termasuk dalam mikrobiom usus.
BACA JUGA:Dishub Tindak Tegas Kendaraan ODOL
BACA JUGA:Minta OJK Turun Tangani Kasus Pemalsuan Dokumen RUPSLB Bank Sumsel Babel
Bakteri sehat ini membantu mencerna serat, mengendalikan respons tubuh terhadap infeksi, dan meningkatkan kolesterol HDL (baik).
Sering makan gorengan saat berbuka puasa dapat meningkatkan jumlah bakteri usus yang jahat dan mengurangi jumlah bakteri yang baik.
Dalam jangka panjang, perubahan ini berisiko meningkatkan obesitas dan penyakit kronis lainnya, seperti kanker, penyakit jantung, diabetes, dan penyakit Parkinson.
Menyebabkan obesitas: Makanan tinggi lemak dapat menyebabkan penambahan berat badan karena kandungan kalorinya yang tinggi.
BACA JUGA:Pemilu Dianggap Timnas AMIN Tak Netral
BACA JUGA:Larang Truk Bertonase Besar Melintas
Kentang goreng, sebagai contoh, dalam 100 gramnya bisa mengandung 312 kalori dan 15 gram lemak. (*)