OKU EKSPRES - Beberapa perempuan mengakui membeli produk skincare untuk merawat dan mempercantik kulitnya, namun masih banyak yang belum menyadari pentingnya memilih produk skincare yang halal.
Skincare halal merujuk pada produk perawatan kulit yang diproduksi dengan mematuhi syariat Islam, baik dalam proses pembuatannya maupun pemilihan bahan-bahannya.
Mengetahui perbedaan antara skincare halal dan haram sangat penting untuk menghindari produk yang mungkin berbahaya. Berikut adalah kriteria yang perlu diketahui:
Tidak Mengandung Alkohol yang Dilarang
Pastikan produk tidak mengandung alkohol yang berasal dari industri minuman atau pabrik khamr, yang dapat memiliki efek samping yang tidak diinginkan.
Hindari produk dengan kandungan wine, beer, ethanol, atau ethylalcohol yang dapat menyebabkan iritasi, terutama untuk pemilik kulit sensitif.
BACA JUGA:8 Manfaat Jambu Biji Bagi Kesehatan Tubuh
BACA JUGA:Natasha Temani Desta Saat Sakit, Netizen Berharap Rujuk
Animal Cruelty Free
Perhatikan tidak hanya bahan-bahan dalam produk, tetapi juga proses pembuatannya. Pastikan produk memiliki label Animal Cruelty Free (ACF), yang menandakan bahwa skincare tersebut bebas dari kekerasan terhadap hewan dalam uji coba, komposisi bahan, dan proses pembuatannya.
Logo seperti Leaping Bunny, Certified Vegan, Logo Halal MUI, dan Not Tested on Animals menunjukkan produk yang aman dari eksploitasi hewan.
Label MUI dan Kode BPOM
Produk yang memiliki label halal dari MUI telah melewati verifikasi menyeluruh, memastikan keamanan dan kehalalannya.
Selain itu, periksa kode BPOM di website Badan Pengawas Obat dan Makanan untuk memastikan produk tersebut telah lulus uji keamanan dari komposisi bahan hingga proses produksi.
BACA JUGA:Wulan Guritno Cabut Gugatan Perdata Terhadap Mantan Kekasihnya