SEBAGIAN perempuan mengakui bahwa mereka membeli skincare untuk merawat dan mempercantik kulitnya. Sayangnya, masih banyak yang belum menyadari pentingnya memilih skincare yang halal.
Skincare halal adalah produk perawatan yang aman dan sesuai dengan syariat Islam dalam proses pembuatannya hingga pemilihan ingredient-nya.
Mengetahui perbedaan antara skincare halal dan haram sangatlah penting agar terhindar dari produk skincare yang berbahaya.
Berikut adalah kriteria yang perlu diketahui:
Tidak Mengandung Alkohol yang Dilarang:
Hindari kandungan alkohol yang berasal dari beverage industry atau pabrik khamr dengan efek samping pada pengguna. Cek kemasan untuk menghindari wine, beer, ethanol, atau ethylalcohol yang dapat menyebabkan iritasi, terutama bagi pemilik kulit sensitif.
BACA JUGA:Sofia Reza Mendapat Hadiah Umroh
BACA JUGA:Terus Terjadi Longsor, Bakal Segera Bangun Talud
Animal Cruelty Free:
Pastikan produk berlabel Animal Cruelty Free (ACF), artinya skincare bebas dari tindakan kekerasan terhadap hewan dalam proses uji coba, komposisi bahan, dan proses pembuatannya. Perhatikan logo Leaping Bunny, Certified Vegan, Logo Halal MUI, dan Not Tested on Animals.
Label MUI dan Kode BPOM:
Pastikan skincare memiliki label halal dari MUI dan cek kode BPOM di website BPOM untuk memastikan keamanan dari verifikasi menyeluruh.
Telah Teruji Klinis:
Skincare yang halal juga harus teruji klinis untuk memastikan keamanannya. Pilih produk yang telah teruji klinis oleh ahli-ahli seperti skincare dari Safi Research Institute, yang merupakan produk halal, natural, dan teruji.
Memilih skincare yang aman dan halal penting untuk memastikan bahwa produk sesuai dengan nilai-nilai keislaman dan tidak menimbulkan efek samping berbahaya.