Melalui kejuaraan ini, FIFA berharap dapat menghadirkan kompetisi resmi berstandar global yang mampu memperkuat posisi Asia Tenggara di kancah sepak bola dunia.
BACA JUGA:Kluivert Utamakan Lokal, Panggil 27 Pemain untuk FIFA Match Day
BACA JUGA:PSSI Cetak Sejarah: Ayu Rahimaniati Gabung FIFA
Bagaimana Nasib Piala AFF?
Sebelum adanya Piala ASEAN FIFA, kawasan Asia Tenggara telah memiliki turnamen regional Piala AFF atau ASEAN Championship, yang sudah berlangsung hampir tiga dekade di bawah naungan Asosiasi Sepak Bola ASEAN (AFF).
Namun berbeda dari Piala AFF, Piala ASEAN FIFA akan menjadi turnamen resmi di bawah pengawasan langsung FIFA.
Status resmi ini memungkinkan pemain diaspora untuk membela negara asal tanpa kendala administratif.
Meski demikian, belum ada kejelasan apakah Piala ASEAN FIFA akan menggantikan Piala AFF sepenuhnya, atau justru menjadi kompetisi baru yang berjalan berdampingan.
Kabar ini disambut positif oleh publik sepak bola Asia Tenggara, termasuk Indonesia.
BACA JUGA:Malaysia Terancam Sanksi FIFA, Vietnam Soroti Dugaan Naturalisasi Ilegal
BACA JUGA:Ranking FIFA Timnas Indonesia Naik Jelang Duel Panas Lawan China
Dengan status resmi dari FIFA, turnamen ini diharapkan dapat menghadirkan persaingan yang lebih ketat, sistem yang transparan, dan prestise yang lebih tinggi.
Selain menjadi ajang adu gengsi antarnegara, Piala ASEAN FIFA juga diyakini akan menjadi panggung bagi para pemain muda untuk unjuk kemampuan di level internasional.
Peluncuran turnamen ini menjadi babak baru dalam sejarah sepak bola Asia Tenggara.
Dengan dukungan penuh dari FIFA, ajang ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas permainan, mempererat hubungan antarnegara, serta memperkuat posisi kawasan di mata dunia.
Kini, publik tinggal menantikan pengumuman resmi mengenai format turnamen, jadwal pertandingan, dan kejelasan apakah ajang ini akan berjalan berdampingan atau menggantikan Piala AFF yang selama ini menjadi ikon sepak bola Asia Tenggara.