Kondisi ini umumnya pengaruh dari pola angin belokan dan konvergensi di sekitar wilayah Sumsel.
"Namun tetap dihimbau kepada masyarakat dan instansi terkait untuk tetap siaga bencana di musim hujan. karena kita masih dalam periode musim hujan. Karena selain intensitasnya sedang hingga lebat juga akumulasi dari hujan beberapa waktu sebelumnya," jelasnya.
BACA JUGA:Cegah Preamnisme, Rutin Lakukan Patroli
BACA JUGA:Diterjang Banjir dan Longsor, Warga Mengungsi
Kepala BPBD Kabupaten Muratara H Zaenal Arifin mengimbau warga agar tetap mewaspadai sejumlah potensi bencana.
Bahkan Pemda Muratara saat ini sudah membentuk tim khusus untuk menangani sejumlah potensi bencana daerah.
"Daerah kita memang langganan bencana, tapi kita mesti tetap waspada seperti saat ini, sebetulnya masih peghujan tapi sudah mulai masuk peralihan," timpalnya.
Dari beragam bencana yang sering terjadi di Kabupaten Muratara, diantaranya banjir, angin puting beliung serta kebakaran.
BACA JUGA:Ajak Kaling Kelola Sampah
BACA JUGA:Peringati HUT ke-19, Gelar Kejuaraan Antar Ranting Lemkari
Menurutnya, kondisi itu tidak lepas dari kondisi geografis Kabupaten Muratara yang terletak di kawasan bukit barisan.
"Kalau angin puting beliung itu sulit diprediksi tapi memang sering muncul di wilayah Muratara. Tapi kalau bencana banjir itu masih bisa kita lihat dari tanda tanda fenomena alam," bebernya.
Bencana angin puting beliung yang pernah terjadi disejumlah wilayah Kecamatan di Muratara, seperti Kecamatan Rupit, Rawas Ilir, Rawas Ulu dan nibung, Karang Jaya yang sering terjadi saat peralihan musim.
Di 2022-2023, terjadi sekitar lima kali, permukiman warga dihantam terjangan angin Puting beliung di wilayah ini. Dan mengakibatkan ratusan rumah milik masyarakat alami kerusakan sedang hingga parah.(*)
BACA JUGA:Ukur Kemampuan, Siswa Ikuti Assessment Minat dan Bakat
BACA JUGA:Diduga Sering Dibully, Buruh Tani Jagung Bacok Rekannya