Mengapa Anemia Sering Muncul Setelah Operasi dan Cara Mengatasinya

Jumat 15 Aug 2025 - 13:59 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

Kulit pucat

Nyeri dada atau sesak napas

Pusing

Detak jantung lebih cepat

Tangan dan kaki terasa dingin atau mati rasa

Sakit kepala

Keinginan mengonsumsi es batu (tanda kekurangan zat besi)

Jika anemia berat, komplikasi serius dapat terjadi, seperti kerusakan organ, infeksi, hingga risiko kematian. Pasien yang mengalami anemia selama periode operasi juga cenderung membutuhkan waktu pemulihan lebih lama dan berisiko lebih tinggi mengalami gangguan pernapasan pascaoperasi.

Penanganan Anemia Pascaoperasi

Kasus anemia yang parah biasanya memerlukan transfusi darah untuk mengembalikan kadar sel darah merah. Namun, prosedur ini memiliki risiko komplikasi, sehingga penggunaannya dipertimbangkan dengan hati-hati.

BACA JUGA:Fakta Penting Anemia Hemolitik, dari Gejala hingga Upaya Pencegahan

BACA JUGA:Gejala Anemia pada Lansia yang Sering Diabaikan dan Cara Mengatasinya

Alternatif lain adalah pemberian obat perangsang produksi sel darah merah. Terapi ini terbukti membantu mengurangi kebutuhan transfusi, terutama jika diberikan beberapa minggu sebelum operasi.

Selain itu, pemenuhan nutrisi sangat penting untuk mendukung pembentukan sel darah merah. Mengonsumsi makanan kaya zat besi, vitamin B12, dan asam folat, atau suplemen penambah darah, dapat membantu mempercepat pemulihan.

Menangani anemia sebelum operasi merupakan langkah pencegahan penting untuk mengurangi risiko komplikasi. Deteksi dini, penanganan tepat, dan asupan nutrisi yang memadai dapat membantu pasien pulih lebih cepat serta mencegah dampak anemia yang lebih serius setelah operasi.

Kategori :