BACA JUGA:Pasien DBD di OKU Selatan Terus Alami Peningkatan Sejak Beberapa Bulan Terakhir
BACA JUGA:Pasien DBD di OKU Berangsur Turun
5. Pilih Penginapan Bersih
Pastikan akomodasi yang kamu pilih terjaga kebersihannya. Penginapan yang mendukung pencegahan DBD biasanya menyediakan kelambu, obat nyamuk, dan rutin menerapkan prinsip 3M Plus (Menguras, Menutup, dan Mendaur ulang barang bekas).
6. Simpan Pakaian Kotor di Wadah Tertutup
Hindari kebiasaan menggantung pakaian di belakang pintu karena bisa jadi sarang nyamuk. Sebaiknya, simpan pakaian kotor di tas atau wadah tertutup agar kamar tetap bersih dan bebas nyamuk.
7. Batasi Aktivitas Luar Ruangan
Sebisa mungkin hindari aktivitas di luar rumah pada pagi (08.00–10.00) dan sore (15.00–17.00), saat nyamuk Aedes aegypti paling aktif. Selain itu, musim hujan juga menjadi waktu rawan penyebaran DBD, jadi pertimbangkan ulang rencana perjalanan jika wilayah tujuan sedang mengalami banyak hujan.
Kalau pun perjalanan tidak bisa dibatalkan, pastikan semua langkah pencegahan di atas diterapkan dengan baik. Jangan lupa juga untuk melengkapi vaksin DBD dosis penuh demi perlindungan lebih maksimal.
BACA JUGA:Jumlah Pasien DBD di RSUD Martapura Meningkat
BACA JUGA:Curah Hujan Tinggi DBD Meningkat
Dengan persiapan dan pencegahan yang tepat, kamu bisa menikmati liburan ke destinasi tropis tanpa khawatir terinfeksi demam berdarah.
Sajikan makanan bergizi seimbang agar daya tahan tubuh anak tetap kuat selama masa pemulihan.
Jika anak terus muntah, tampak lemas, atau tidak mau makan dan minum, sebaiknya segera dibawa ke dokter. Biasanya, anak akan diberikan cairan infus untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang.
Penting untuk diingat, orang tua tidak boleh lengah ketika suhu tubuh anak menurun. Justru pada fase ini, risiko komplikasi seperti syok dengue bisa muncul. Awasi kondisi anak secara berkala, dan segera ke IGD bila terlihat tanda-tanda DBD berat.
Cara Efektif Mencegah DBD pada Anak