BACA JUGA:Kendalikan Hipertensi dengan 5 Kebiasaan Sehat Ini
BACA JUGA:Jangan Remehkan! Gula Darah Terlalu Rendah Bisa Picu Hipertensi
Obesitas juga menjadi salah satu faktor. Berat badan berlebih membuat volume darah yang beredar meningkat sehingga memberi tekanan lebih pada dinding arteri.
Penggunaan obat-obatan tertentu seperti pil KB, antidepresan, dan obat antiinflamasi nonsteroid juga dapat meningkatkan tekanan darah pada sebagian orang. Bahkan, kehamilan pun dapat menyebabkan tekanan darah meningkat, baik pada wanita dengan riwayat hipertensi maupun yang tekanan darahnya sebelumnya normal.
Bagaimana Pengobatan Nefropati Diabetik?
Seperti telah disebutkan, cara utama menurunkan risiko hipertensi sekunder adalah menangani penyakit penyebabnya. Jika penyebabnya adalah nefropati diabetik, berikut penanganan yang biasanya dilakukan:
Obat ACE inhibitor atau ARB: Membantu menurunkan tekanan darah sekaligus mengurangi kebocoran protein albumin ke urine.
BACA JUGA:Kunci Kendalikan Hipertensi Esensial agar Tekanan Darah Tetap Stabil
BACA JUGA:Benarkah Pria Lebih Rentan Terkena Hipertensi Pulmonal? Ini Faktanya!
Obat penurun kolesterol: Seperti statin, untuk mengendalikan kadar kolesterol tinggi yang menjadi faktor risiko nefropati diabetik.
Insulin: Membantu mengontrol kadar gula darah.
Perlu diingat, nefropati diabetik tidak bisa disembuhkan total. Pengobatan bertujuan untuk mengontrol gula darah dan tekanan darah agar kondisi tidak semakin parah. Selain obat-obatan, dokter biasanya menyarankan pengaturan pola makan yang lebih ketat, seperti mengurangi garam, serta membatasi konsumsi makanan tinggi fosfor dan kalium.