Fakta Nefropati Diabetik, Pemicu Hipertensi Sekunder yang Sering Terabaikan

Sabtu 19 Jul 2025 - 15:40 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

OKU EKSPRES COM- Selama ini, kebanyakan orang mengira tekanan darah tinggi hanya disebabkan pola makan asin atau gaya hidup yang buruk. Padahal, tekanan darah tinggi juga bisa muncul akibat penyakit lain.

Kondisi ini dikenal dengan istilah hipertensi sekunder. Salah satu penyakit yang diyakini dapat memicu hipertensi sekunder adalah nefropati diabetik. Apakah hal ini benar adanya? Yuk, simak penjelasannya berikut ini!

Apa Itu Hipertensi Sekunder?

Hipertensi sekunder merupakan tekanan darah tinggi yang muncul sebagai akibat dari penyakit lain yang mendasarinya. Berbeda dengan hipertensi primer, yang penyebabnya seringkali tidak pasti, hipertensi sekunder harus diatasi dengan menangani penyakit utamanya, bukan sekadar mengubah pola makan atau minum obat antihipertensi saja.

Penyebab Hipertensi Sekunder

Ada banyak kondisi medis yang dapat memicu hipertensi sekunder. Salah satu faktor utamanya adalah gangguan pada ginjal. Ginjal berperan penting dalam mengatur tekanan darah melalui produksi hormon renin. Jika ginjal bermasalah, produksi renin dapat terganggu dan menyebabkan tekanan darah meningkat.

BACA JUGA:Tidur pun Bisa Picu Hipertensi: Ini Fakta Hipertensi Nokturnal

BACA JUGA:Fakta Hubungan Diabetes dan Hipertensi yang Perlu Kamu Tahu

Salah satu penyakit ginjal yang dapat memicu hipertensi sekunder adalah nefropati diabetik, yaitu kerusakan ginjal akibat diabetes. Baik penderita diabetes tipe 1 maupun tipe 2 berisiko mengalaminya.

Semakin lama seseorang hidup dengan diabetes, semakin besar kemungkinan terkena nefropati diabetik. Selain itu, penyakit ginjal lain seperti penyakit ginjal polikistik dan glomerulonefritis juga bisa menjadi pemicu tekanan darah tinggi sekunder.

Tidak hanya gangguan ginjal, masalah pada kelenjar adrenal pun dapat memicu hipertensi sekunder. Kelenjar ini memproduksi hormon yang berfungsi mengatur tekanan darah. Jika produksinya berlebihan, tekanan darah pun dapat melonjak. Beberapa gangguan kelenjar adrenal yang sering dikaitkan dengan hipertensi sekunder antara lain:

Sindrom Cushing

Sindrom Conn

Pheochromocytoma

Selain itu, masalah pada kelenjar tiroid, paratiroid, sleep apnea, hingga kelainan jantung seperti koarktasio aorta juga dapat memicu hipertensi sekunder.

Kategori :