Pemberian obat khusus
Dokter biasanya memberikan obat penurun tekanan darah melalui suntikan atau infus agar tekanan darah turun secara bertahap dalam waktu 24–48 jam. Hal ini penting untuk mencegah kerusakan organ lebih lanjut.
BACA JUGA:Makanan dan Minuman Ini Harus Dihindari Pengidap Hipertensi
BACA JUGA:Kenali 6 Jenis Hipertensi dan Penyebabnya Sebelum Terlambat
Terapi lanjutan
Setelah tekanan darah stabil, pasien akan diberikan obat antihipertensi oral agar tekanan darah tetap terkontrol, baik selama dirawat maupun setelah pulang ke rumah.
Alat bantu medis
Jika pasien mengalami kegagalan organ, misalnya kesulitan bernapas, dokter bisa memberikan alat bantu pernapasan atau peralatan penunjang fungsi vital lainnya.
Mencegah Hipertensi Emergensi
Karena dampaknya bisa mengancam nyawa, mencegah jauh lebih baik daripada mengobati. Cara paling sederhana adalah rutin memeriksa tekanan darah minimal setahun sekali.
Bagi kamu yang memiliki riwayat hipertensi, minumlah obat sesuai anjuran dokter meskipun merasa sehat. Pasalnya, hipertensi emergensi dapat muncul tanpa tanda awal.
BACA JUGA:4 Tipe Hipertensi yang Harus Diwaspadai Ibu Hamil
BACA JUGA:Kenapa Lansia Rentan Hipertensi? Ini Penjelasan dan Cara Mengatasinya
Selain itu, lakukan pemeriksaan rutin ke dokter sesuai jadwal untuk memastikan tekanan darah tetap stabil.