BACA JUGA:Bahaya Hipertensi pada Ibu Hamil: Wajib Waspada demi Ibu dan Janin
4. Aliran Darah ke Plasenta Menurun
Berkurangnya aliran darah ke plasenta berarti pasokan oksigen dan nutrisi untuk bayi juga berkurang. Dampaknya, janin bisa mengalami pertumbuhan terhambat (IUGR), lahir dengan berat badan rendah, atau terpaksa dilahirkan lebih awal.
5. Kelahiran Prematur
Untuk mencegah komplikasi yang membahayakan ibu dan janin, dokter kadang memutuskan untuk melakukan persalinan lebih cepat. Bayi prematur lebih berisiko mengalami gangguan pernapasan, infeksi, atau masalah kesehatan lainnya.
6. Penyakit Jantung di Masa Depan
Mengalami preeklamsia juga meningkatkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah di kemudian hari. Risiko tersebut lebih besar jika preeklamsia pernah terjadi lebih dari sekali atau jika ibu menjalani persalinan prematur akibat hipertensi.
Cara Mencegah Risiko Komplikasi Akibat Hipertensi
Walaupun tekanan darah tinggi saat hamil berbahaya, kondisi ini dapat dikendalikan dengan langkah pencegahan yang tepat. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan:
BACA JUGA:Rutin Minum Susu Bisa Turunkan Risiko Diabetes dan Hipertensi, Ini Penjelasan Medisnya
BACA JUGA:Penyebab dan Cara Mengatasi Hipertensi di Usia Muda
Rutin Periksa Kehamilan
Selalu kontrol kehamilan secara berkala ke dokter kandungan untuk memantau tekanan darah.
Konsumsi Obat Sesuai Anjuran Dokter
Dokter akan memberikan obat penurun tekanan darah yang aman untuk ibu hamil dengan dosis yang tepat.
Aktif Bergerak