"Jika sebelumnya program mengikuti ketersediaan anggaran, kini kita harus menyesuaikan program yang telah dirancang dengan kondisi anggaran yang ada," ujar Enos.
Ia juga mengajak seluruh pihak, baik internal pemerintah maupun pemangku kepentingan eksternal, untuk mengedepankan kolaborasi dan meninggalkan ego sektoral demi kemajuan OKU Timur yang berkelanjutan, sejahtera, dan berdaya saing.
Sementara itu, Kepala Bappeda dan Litbang, Maryus Markus Firdaus, S.STP., menjelaskan bahwa Musrenbang RPJMD ini bertujuan menyelaraskan serta mengklarifikasi rumusan tujuan, sasaran, strategi, dan kebijakan pembangunan daerah yang telah disusun dalam rancangan awal RPJMD.
Ia menjelaskan bahwa dokumen RPJMD ini selaras dengan arah pembangunan nasional hingga tahun 2029 dan mencakup berbagai target utama seperti pertumbuhan ekonomi yang inklusif, penurunan angka kemiskinan, peningkatan kesempatan kerja, serta penguatan SDM dan kesetaraan gender.
BACA JUGA:Bupati OKU Timur Resmikan Lapangan Tembak dan Buka Kapolda Sumsel Cup 2025
BACA JUGA:Ribuan PNS OKU Timur Belum Terima TPP 2025, Anggaran Rp35 Miliar Sudah Siap
“RPJMD sebelumnya menunjukkan kinerja cukup baik dengan capaian skor di atas 80 menurut Permendagri, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan seperti pandemi dan dinamika politik. Ke depan, kolaborasi menjadi kunci agar pembangunan berjalan efektif,” pungkasnya.