Sementara itu, rasio gini sebagai indikator kesenjangan sosial dijaga dalam kisaran 0,240–0,290 dengan target penurunan hingga 0,247.
BACA JUGA:Gebyar Sholawat OKU Timur: Gubernur Herman Deru Ungkap Rasa Rindu pada Masyarakat
BACA JUGA:Gebyar Sholawat dan Harlah NU Meriah di OKU Timur, Wakil Bupati Ajak Warga Pererat Ukhuwah
Sasaran keempat berfokus pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) yang unggul, kompetitif, dan setara gender.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) diharapkan naik dari 74,00 pada 2025 menjadi 76,32 pada tahun 2029.
Sasaran kelima adalah peningkatan kesehatan masyarakat dan kualitas lingkungan hidup.
Selain IPM, indikator lain yang dipakai adalah penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) secara kumulatif dari 273.154,56 ton CO₂ ekuivalen pada tahun 2025 menjadi 388.895,13 ton CO₂ ekuivalen di akhir 2029.
Di sisi lain, indeks kualitas lingkungan hidup ditargetkan naik dari 66,29 menjadi 67,30.
BACA JUGA:Bupati OKU Timur Raih Penghargaan Kepala Daerah Peduli Penyiaran
BACA JUGA:Dukung Kemandirian Warga Binaan, Dinas Perikanan OKU Timur Terima Penghargaan
Bupati Lanosin menegaskan bahwa seluruh target ini akan menjadi tolok ukur pembangunan lima tahun mendatang, dengan harapan seluruhnya dapat dilaksanakan secara terukur dan terstruktur melalui dokumen RPJMD.
Ia juga mengakui bahwa implementasi RPJMD tidak bisa dilakukan secara sektoral, melainkan memerlukan sinergi dari berbagai pihak.
Ia mengungkapkan bahwa pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya belum optimal karena sejumlah kendala, seperti pandemi Covid-19 dan pelaksanaan Pilkada serentak pada 2024.
Di awal periode kedua masa jabatannya, tahun 2025 dihadapkan pada kebijakan efisiensi dan penyesuaian anggaran.
BACA JUGA:Disnakertrans OKU Timur Raih Penghargaan atas Kontribusi di Lapas Martapura
BACA JUGA:OKU Timur Kirim 62 Atlet Porprov Korpri 2025, Siap Harumkan Daerah