Rambut Identik

Jumat 06 Jun 2025 - 20:20 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

Oleh: Dahlan Iskan

"Saya ingin bertemu Umar Patek".

"Temui saja. Itu ia sedang di panggung".

"Tidak berani. Tolong antarkan saya".

Ok. Saya tarik tangan Khusnul Chotimah. Saya ajak dia naik ke panggung. Umar Patek sedang dikerumuni wartawan. Saya tarik lengan Umar dari kerumunan wawancara. Ini lebih penting.

Khusnul Khotimah adalah korban bom Bali. Badannyi penuh bekas luka bakar. Pun tangani yang saya tarik ke atas panggung itu.

"Ini bu Khusnul Khotimah. Korban bom Bali. Tolong dengarkan kata-katanyi," ujar saya kepada Umar.

BACA JUGA:Sekjen ATR/BPN Buka Evaluasi Proyek ILASP: Tegaskan Efisiensi dan Akuntabilitas Anggaran Pinjaman Bank Dunia

BACA JUGA:PLN UID S2JB dan PLTM Kanzy 3 Resmikan Operasi Komersial, Dorong Transisi Energi Hijau di Bengkulu

Khusnul pun nerocos. Intinya dia menggugat nasib baik Umar yang meski teroris dapat perhatian begitu istimewa. Sedang dirinyi, yang 90 persen luka bakar tetap hidup susah. Dia juga ditolak bekerja di mana-mana karena tampilan fisiknyi yang penuh cacat.

Malam itu, Selasa lalu, 3 Mei 2025, Umar Patek memang berubah seperti pahlawan. Yakni pahlawan perubahan keyakinan dari ekstrem ke moderat. Dari benci ke agama selain Islam menjadi kerja sama dengan drg David Andreasmito yang Kristen.

Saya perhatikan ekspresi wajah Umar saat didamprat Khusnul Khotimah. Umar tidak menjawab satu kalimat pun. Ia mendengarkan dengan sungguh-sungguh kata-kata Khusnul Khotimah. Ia sesekali menunduk. Sedih. Setengah pilu. Matanya berkaca. Kerumunan wartawan memperhatikan adegan yang terjadi –termasuk satu wartawan bule dari Selandia Baru yang sangat muda dan jangkung. Juga wartawati Jepang berambut panjang.

Tak lama kemudian drg David naik panggung. Ia mengakhiri curhat itu dengan permintaan agar para korban bom Bali juga bersatu untuk mendapat perhatian.

BACA JUGA:Anak Sungai Lalan Meluap, Puluhan Rumah di Bayung Lencir Terendam Banjir

BACA JUGA:Korsleting Listrik Dominan Picu Kebakaran

Kategori :