165 Pelajar di PALI Keracunan Massal

Minggu 18 May 2025 - 19:13 WIB
Reporter : Eris Munandar
Editor : Gus Munir

PALI - Insiden keracunan massal yang menimpa 165 siswa dari berbagai jenjang pendidikan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) pada Senin, 5 Mei 2025, akhirnya menemukan titik terang.

Pemeriksaan laboratorium mengonfirmasi bahwa tempe goreng yang disajikan dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi sumber utama kontaminasi.

Sampel makanan yang dikonsumsi para siswa diuji oleh Balai Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BLKM) Palembang setelah kejadian muntah massal terjadi usai makan siang bersama yang disediakan oleh penyedia katering pihak ketiga, CV Kita Lestari.

Plt Kepala Dinas Kesehatan PALI, H. Andre Fajar Wijaya, bersama Kepala Dinas Kominfo, Khairiman, menyatakan hasil laboratorium mengungkap kandungan bakteri Staphylococcus aureus dalam tempe goreng mencapai 45.000 CFU/g. 

BACA JUGA:China Akan Gelar Kompetisi Arena Robot Humanoid Pertama

BACA JUGA:Bocoran Cerita Shrek 5, Shrek dan Donkey Tersesat di Dunia Manusia

Angka ini jauh melampaui batas aman yang diatur dalam Permenkes RI No. 2 Tahun 2023, yakni maksimum 100 CFU/g.

Bakteri ini memang umum ditemukan di kulit manusia, namun jika masuk ke dalam tubuh melalui makanan, bisa memicu berbagai penyakit serius, terutama pada anak-anak yang imunitasnya masih berkembang, jelas Andre dalam keterangan resminya, Minggu (18/5).

Staphylococcus aureus diketahui dapat menyebabkan infeksi kulit, pneumonia, hingga keracunan makanan akut. 

Paparan dalam jumlah besar seperti yang ditemukan dalam makanan tersebut sangat berisiko bagi kesehatan anak.

BACA JUGA:Acer Luncurkan FreeSense Ring, Cincin Pintar Pertama dengan Fitur Kesehatan Canggih Tanpa Biaya Langganan

BACA JUGA:Call of Duty Warzone Mobile Resmi Ditutup Setelah 14 Bulan, Ini Penjelasan Lengkapnya

Investigasi juga menemukan masalah serius pada sumber air yang digunakan pihak katering.

Air sumur bor dan air PAM yang dipakai saat memasak diketahui mengandung bakteri Escherichia coli dan Total Coliform melebihi batas baku mutu.

Keberadaan bakteri ini menjadi indikator kuat kontaminasi feses dalam air yang digunakan, memperkuat dugaan kelalaian dalam aspek higienitas selama proses pengolahan makanan.

Kategori :