Sekolah Rakyat

Kamis 17 Apr 2025 - 19:59 WIB
Reporter : Gus Munir
Editor : Eris Munandar

Model Sekolah Rakyat mendapat inspirasi dari proyek pendidikan milik konglomerat Chairul Tanjung. CT –panggilan Chairul Tanjung– memang mendirikan lembaga pendidikan khusus untuk anak miskin. Sejak 10-an tahun lalu. Di dua tempat. Satu di Sukoharjo, Jawa Tengah –kampung halaman istrinya. Satunya lagi di Medan –kampung halamannya sendiri.

Pak Nuh, selepas menjabat mendiknas dan menkominfo memang bergabung dengan grup perusahaan CT. Pak Nuh jadi komisaris utama di Bank Mega Syariah.

BACA JUGA:Bahas Kepastian Status Pengelolaan Aset Pasar

BACA JUGA:Siasati Devisit Anggaran, Bupati Abusama Roadshow ke Sejumlah Kementerian

Untuk tahun pertama, Sekolah Rakyat itu dibangun di 55 kabupaten. Inilah sekolah yang berada di bawah Kemensos. Rupanya ada pemikiran baru: begitu besar anggaran pengentasan kemiskinan. Tapi angka kemiskinan masih naik.

"Sudah terbukti di seluruh dunia, pengentasan kemiskinan paling efektif adalah lewat pendidikan," ujar Pak Nuh.

Maka syarat masuk ke Sekolah Rakyat nanti hanya satu: miskin. Kalau pendaftarnya melebihi daya tampung sekolah, yang terpilih adalah yang paling miskin.

"Bagaimana kalau yang miskin itu ternyata bodoh? Nilai lulus SMP-nya jelek?"

BACA JUGA:PSU Pilkada Empat Lawang Resmi Dimulai

BACA JUGA:Musnahkan 8,7 Sabu dan Ribuan Pil Ekstasi

"Yang penting masih punya niat sekolah," ujar Pak Nuh.

"Bagaimana kalau lulusan SMP itu miskin, bodoh, tidak punya niat sekolah, dan malas?”

"Wah, kalau itu urusan Pak DI," selorohnya.

Penerimaan siswa Sekolah Rakyat itu segera dibuka. Yakni untuk tahun ajaran mulai 1 Juli 2025. Rekrutmen gurunya juga segera dilakukan.

Untuk bangunan sekolah dan asramanya akan dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum.

"Saya sudah lapor Gus Ipul. Kemensos dan program ini jangan mengurus pembangunan fisik. Nanti dikira mencari proyek," ujar Pak Nuh. "Biarlah pembangunan fisiknya diurus PU," tambahnya.

Kategori :