Selain dikonsumsi, brotowali juga dapat digunakan secara langsung untuk mengobati penyakit kulit seperti kudis. Kandungan berberine dalam brotowali memiliki sifat antibakteri dan antijamur yang dapat membasmi tungau penyebab kudis serta mencegah penyebarannya.
4. Mengurangi Risiko Kanker
Brotowali kaya akan flavonoid, senyawa dengan sifat antioksidan yang dapat melindungi sel tubuh dari kerusakan oksidatif. Kerusakan oksidatif pada DNA sel menjadi salah satu pemicu perkembangan kanker. Selain itu, flavonoid juga memiliki sifat antiinflamasi yang dapat mengurangi peradangan dalam tubuh, yang sering dikaitkan dengan pertumbuhan sel kanker.
BACA JUGA:9 Minuman Sehat yang Bisa Membantu Menjaga Kebersihan Ginjal Anda
BACA JUGA:5 Film Keluarga yang Penuh Emosi dan Tawa untuk Libur Lebaran
5. Melawan Infeksi Bakteri
Kandungan etanol dalam brotowali diketahui mampu melawan berbagai jenis bakteri berbahaya, seperti:
Streptococcus pneumoniae (penyebab radang paru-paru dan meningitis)
Staphylococcus aureus (pemicu infeksi kulit dan pernapasan)
Shigella flexneri (penyebab shigellosis)
Corynebacterium diphtheriae (penyebab difteri)
6. Menjaga Kesehatan Jantung
Brotowali mengandung flavonoid dan fenol yang berperan sebagai antioksidan alami untuk menangkal radikal bebas yang dapat merusak pembuluh darah.
Selain itu, ekstraknya diketahui membantu menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dan meningkatkan kolesterol baik (HDL), sehingga menurunkan risiko penyakit jantung dan stroke.
BACA JUGA:Kenapa Kopi Bisa Bikin Mual? Ini 7 Penyebabnya yang Perlu Kamu Tahu
BACA JUGA:4 Langkah Sederhana Bikin Soto Wangi Tanpa Bau Langu