Ademola Lookman, Marten De Roon, dan Davide Zappacosta kerap merepotkan pertahanan Juventus, memaksa mereka bertahan dalam tanpa bisa memberikan respons berarti.
BACA JUGA:MenPAN-RB Sudah Lapor Prabowo
BACA JUGA:Polri Terjunkan Tim Usut Kecurangan Minyakkita
Memasuki babak kedua, Juventus masih kesulitan keluar dari tekanan dan harus kembali kebobolan di menit ke-46 akibat kesalahan Lloyd Kelly yang dimanfaatkan dengan baik oleh Marten De Roon.
Davide Zappacosta kemudian menambah keunggulan menjadi 3-0 lewat penyelesaian akuratnya, sebelum Ademola Lookman memastikan kemenangan Atalanta dengan gol keempat yang membuat kiper Michele Di Gregorio tak berkutik.
Paruh kedua pertandingan menjadi mimpi buruk bagi Juventus, yang tampil jauh di bawah standar.
Di bawah asuhan Thiago Motta, ini menjadi salah satu performa terburuk Juventus. Tim terlihat kurang kompak, tidak memiliki keseimbangan, dan strategi yang diterapkan gagal memberikan perubahan berarti.
BACA JUGA:Rumah Ridwan Kamil Digeledah KPK
BACA JUGA:Tuntut 3 Terdakwa Kasus Korupsi Tambang 15 Tahun Penjara
Saat Lookman mencetak gol keempat, banyak pendukung Juventus memilih meninggalkan stadion lebih awal, menunjukkan betapa kecewanya mereka terhadap performa tim.
Setelah sempat meraih kemenangan atas Verona, kekalahan menyakitkan ini membuat Juventus semakin sulit bersaing di empat besar.
Jika tidak ada perubahan signifikan, "Bianconeri" berisiko disalip oleh tim-tim di bawah mereka seperti Lazio atau Bologna.
Lebih dari sekadar kekalahan, hasil ini menjadi peringatan serius bagi Juventus. Thiago Motta harus segera menemukan solusi jika tidak ingin musim ini berakhir dengan kegagalan besar.
BACA JUGA:Direktur PT SMB Ditahan di Rutan Pakjo
BACA JUGA:PHL Geruduk Pemkot Prabumulih
"Saya pikir kami memulai pertandingan yang kami tahu akan berjalan rumit, melawan tim yang ingin memaksimalkan kesalahan kami," kata Pelatih Juventus, Thiago Motta seperti dikutip dari DAZN.(*)