Bahkan ketika Aurelien Tchouameni ditarik lebih ke belakang untuk membantu pertahanan setelah Alaba digantikan pada menit ke-60, stabilitas lini belakang Real Madrid tetap rapuh.
BACA JUGA:Berharap Cakupan Peserta JKN di OKU Selatan Capai 98 %
BACA JUGA:Honor Pad X8a Resmi Hadir di Indonesia, Tablet Terjangkau dengan Layar 90Hz dan Baterai Besar
Manuel Pellegrini menerapkan taktik yang solid untuk Real Betis, memanfaatkan kelemahan Madrid dalam bertahan.
Strategi pertahanan yang disiplin dikombinasikan dengan serangan balik efektif membuat tim tuan rumah mampu mengendalikan jalannya pertandingan.
Kemenangan ini membawa Real Betis naik ke peringkat keenam klasemen sementara La Liga.
Di lini tengah, Madrid mengalami kesulitan akibat absennya beberapa pemain kunci. Jude Bellingham harus menjalani sanksi larangan bermain, sementara Fede Valverde absen karena cedera.
BACA JUGA:Microsoft Resmi Akan Menutup Skype pada 5 Mei 2025
BACA JUGA:Bocoran Terbaru Ungkap Desain dan Fitur Docking Nintendo Switch 2
Namun, kehilangan yang paling dirasakan adalah Dani Ceballos, yang masih dalam masa pemulihan dari cedera otot.
Tanpa Ceballos, lini tengah Madrid terlihat kurang terorganisir. Carlo Ancelotti mencoba menerapkan formasi 4-4-2 dengan Tchouameni dan Luka Modric sebagai duet gelandang, tetapi tim kesulitan mengendalikan tempo permainan.
Akibatnya, Madrid sering kehilangan bola dan gagal mengontrol jalannya pertandingan.
Carlo Ancelotti tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya setelah kekalahan ini. Pelatih asal Italia itu secara terbuka mengkritik penampilan anak asuhnya, terutama karena performa buruk mereka setelah unggul lebih dulu melalui gol Brahim Diaz pada menit ke-10.
BACA JUGA:Warner Bros. Rilis Trailer Live-Action A Minecraft Movie, Tayang April 2025
BACA JUGA:Blue Origin Siap Luncurkan Misi Bersejarah: Penerbangan Perdana dengan Seluruh Kru Wanita
"Kami memulai pertandingan dengan baik, tetapi kemudian kehilangan ritme dan posisi yang solid. Dalam 20 menit pertama kami tampil bagus, tetapi setelah itu, kami kehilangan bola sebanyak 27 kali di babak pertama! Itu terlalu banyak," ujar Ancelotti kepada Diario AS.