JAKARTA- Ajakan untuk menarik dana dari bank-bank Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) memunculkan kekhawatiran publik.
Meskipun ajakan tersebut menarik perhatian, para pengamat menilai langkah ini tidak berdasar dan dapat menimbulkan dampak negatif terhadap stabilitas sektor keuangan.
Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menyatakan bahwa ajakan tersebut tidak memiliki alasan yang kuat dan justru berpotensi menyesatkan masyarakat.
Menurutnya, ajakan semacam ini dapat merusak kepercayaan publik terhadap bank-bank Himbara yang sejatinya memiliki fundamental yang kuat.
BACA JUGA:330 Peserta Gugur Administrasi PPPK Tahap 2
BACA JUGA:Harga Ikan Jelang Puasa Mulai Naik
Ketika perekonomian bergejolak, yang akan paling merasakan dampaknya adalah kelompok masyarakat bawah. Ini harus dipahami dengan baik oleh masyarakat, ujar Piter dalam penjelasannya.
Ia juga mengingatkan bahwa keberadaan Danantara sebagai lembaga yang baru dibentuk justru dimaksudkan untuk lebih memaksimalkan kinerja bank Himbara.
Lebih lanjut, Piter menegaskan pentingnya memahami bahwa bank-bank Himbara, yang meliputi Bank Mandiri, BRI, dan BNI, telah lama beroperasi sebagai bank komersial dengan pengawasan ketat dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Indonesia (BI), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Dengan adanya jaminan dari LPS, masyarakat diimbau untuk tidak terpengaruh oleh ajakan yang tidak bertanggung jawab tersebut.
BACA JUGA:Hujan Disertai Petir Bakal Dominasi Cuaca di Sumsel
BACA JUGA:Pengamat Sebut Ajakan Tarik Dana dari Bank Himbara Menyesatkan Masyarakat
Saya pribadi mengimbau masyarakat untuk tidak mempercayai ajakan menarik dana tersebut.
Bank-bank Himbara memiliki kinerja yang baik dan keberadaan Danantara justru bertujuan untuk semakin mengoptimalkan kinerja bank-bank Himbara, tambah Piter.*