Hal ini berakibat pada hilangnya panas tubuh melalui urin, yang justru membuat tubuh terasa lebih dingin.
BACA JUGA:Air Tebu, Minuman Alami dan Menyegarkan dengan Segudang Manfaat untuk Kesehatan
BACA JUGA:Komitmen Lanjutkan dan Tingkatkan Program yang Telah Berjalan
Alan Hedge, Direktur Laboratorium Faktor Manusia dan Ergonomi di Cornell University, menjelaskan bahwa mengonsumsi kopi saat udara dingin sebenarnya dapat mempercepat pelepasan panas tubuh karena suhu minuman yang jauh lebih tinggi dibandingkan lingkungan sekitar.
Selain kopi panas, alkohol juga sebaiknya dihindari ketika cuaca dingin. Menurut Hedge, orang yang mengonsumsi alkohol saat udara dingin lebih rentan mengalami hipotermia.
Hipotermia sendiri adalah kondisi ketika tubuh kesulitan mengatur suhu akibat paparan dingin yang ekstrem. Kondisi ini terjadi ketika suhu inti tubuh turun di bawah 35°C.
Secara normal, tubuh manusia menjaga suhu antara 36,5–37,5°C dalam zona termonetral. Jika suhu turun di luar batas tersebut, tubuh akan berusaha menyeimbangkan produksi dan kehilangan panas.
BACA JUGA:Gelar Karya P5, Angkat Budaya Daerah Suku Komering
BACA JUGA:Minta Kepala OPD Dukung dan Sukseskan Program yang Dijanjikan Saat Kampanye
Gejala awal hipotermia meliputi bicara melantur, kulit tampak keabu-abuan, detak jantung melemah, tekanan darah menurun, dan otot berkontraksi untuk menghasilkan panas.
Pada tahap lebih lanjut, pernapasan dan detak jantung melemah drastis, hingga pada kondisi parah, penderita bisa kehilangan kesadaran dengan tubuh menjadi sangat kaku.
Lalu, minuman apa yang sebaiknya dikonsumsi saat udara dingin?
Hedge menyarankan untuk mengonsumsi susu hangat, seperti kebiasaan masyarakat Mongolia yang sering minum susu kuda betina hangat.
Susu ini mengandung kalori tinggi sehingga dapat membantu menjaga suhu tubuh.
BACA JUGA:Turunkan Angka Stunting Melalui Program Dahsat
BACA JUGA:Tingkatkan Kemampuan Personel, Lakukan Simulasi Penggerebekan dan Penangkapan