Kuning Pucat → Warna urine yang ideal, menunjukkan tubuh terhidrasi dengan baik dan dalam kondisi sehat.
Kuning Tua hingga Merah Kecokelatan → Bisa menjadi tanda dehidrasi karena kurangnya asupan cairan, sehingga urine menjadi lebih pekat. Ini merupakan pengingat agar lebih sering minum air.
BACA JUGA:Komitmen Lanjutkan dan Tingkatkan Program yang Telah Berjalan
BACA JUGA:Gelar Karya P5, Angkat Budaya Daerah Suku Komering
Merah atau Pink → Bisa disebabkan oleh makanan tertentu, obat-obatan, atau aktivitas fisik intens. Jika warna ini bertahan lama, sebaiknya segera berkonsultasi dengan tenaga medis untuk memastikan tidak ada masalah serius.
Oranye → Biasanya dipicu oleh konsumsi makanan seperti wortel, bit, atau suplemen tertentu. Meski umumnya tidak berbahaya, perubahan warna yang tiba-tiba tetap perlu diperhatikan.
Biru atau Hijau → Warna yang jarang terjadi, biasanya disebabkan oleh obat-obatan tertentu, zat pewarna makanan, atau kondisi genetik.
Keruh → Bisa mengindikasikan keberadaan protein atau zat lain dalam urine. Jika terus berlanjut, sebaiknya periksakan ke dokter.
BACA JUGA:Minta Kepala OPD Dukung dan Sukseskan Program yang Dijanjikan Saat Kampanye
BACA JUGA:Turunkan Angka Stunting Melalui Program Dahsat
Berbusa → Sedikit buih mungkin normal, tetapi jika buih berlebihan dan berlangsung terus-menerus, bisa menjadi tanda adanya protein dalam urine yang mungkin mengindikasikan gangguan ginjal. Segera konsultasikan ke dokter jika kondisi ini terjadi.
Memahami warna urine dapat membantu kita lebih sadar terhadap kondisi kesehatan dan mengambil langkah pencegahan yang tepat. (*)