Internasional - et tempur koalisi Amerika Serikat dan Inggris yang menargetkan Houthi di Yaman.
Dalam 24 jam terakhir AS dan Inggris mulai merespons atas serangan kelompok pemberontak Yaman tersebut di Laut Merah.
Houthi telah melancarkan 27 serangan selama mengintai kapal-kapal komersial di Laut Merah sejak November 2023 lalu.
Koalisi AS, Inggris, Bahrain, Kanada, Australia dan Belanda telah memperingati Houthi namun tidak pernah digubris.
BACA JUGA:Komitmen Perkuat Kerjasama Perdagangan Indonesia -Vietnam
BACA JUGA:Bahaya Kebisaan Ngemil Malam Hari
Situasi ini pun membuat Sekutu mengirimkan pasukan kapal tempur, kapal selam dan jet tempur untuk mengamankan Laut Merah.
Untuk pertama kalinya AS dan Inggris meluncurkan serangan udara ke wilayah Yaman barat dan ibu kota Sanaa yang dikuasai Houthi.
Serangan tersebut dilaporkan Media AS sukses mengancurkan markas Houthi, namun belum ada laporan korban jiwa.
Meski begitu beredar potret jet tempur koalisi AS dan Inggris mengudara di atas Yaman.
BACA JUGA:Rekomendasi Blush On yang Biasa Digunakan MUA Bikin Kulit Wajah Cerah dan Segar
BACA JUGA:Pertandingan Penuh Emosional
Serangan udara di wilayah tersebut porak poranda setelah jet tempur tersebut menjatuhkan rudal tomahawk.
Presiden AS Joe Biden telah menyampaikan pesan tegas, bahwa situasi di Laut Merah saat ini sudah tidak ada toleransi lagi.
Ia menyebut Houthi telah sembrono karena telah menyerang kapal-kapal komersial dengan roket-roket balistiknya.