OKU EKSPRES - Terkadang, tanpa disadari, pola asuh orang tua dapat menjadi faktor yang menyebabkan anak tumbuh menjadi pemalu. Anak mungkin enggan bersosialisasi dan cenderung tertutup.
Menurut Raising Children, perilaku pemalu sebenarnya sering terjadi sejak usia bayi. Contohnya, bayi lebih suka "menempel" pada orang tua dan menangis saat berada di lingkungan sosial yang ramai.
Anak juga dapat menunjukkan perilaku menghindari interaksi sosial, seperti menyembunyikan kepala, memalingkan wajah, atau menutup mata.
Pada usia prasekolah, anak yang pemalu mungkin menolak berbicara dengan orang yang tidak dikenal atau bersembunyi di balik tubuh orang tua.
BACA JUGA:Manfaat Durian yang Jarang Diketahui
BACA JUGA:Mitos atau Fakta: Apakah Kacang Bisa Memicu Jerawat?
Sementara itu, anak usia sekolah cenderung menghindari menjawab pertanyaan di kelas, enggan bermain dengan teman, atau memilih untuk tidak terlibat dalam aktivitas baru.
Apakah perilaku pemalu pada anak itu normal?
Sebagian anak memang cenderung lebih pemalu dibandingkan yang lain. Perasaan malu adalah bagian dari temperamen alami anak, sebagai respons mereka terhadap dunia sekitarnya.
Menurut What to Expect, rasa malu juga merupakan bagian dari tahap perkembangan normal anak.
Anak balita, misalnya, masih belajar memproses situasi baru sehingga belum memiliki kepercayaan diri seperti anak yang lebih besar.
BACA JUGA:Manfaat Menakjubkan dari Bunga Chamomile untuk Kesehatan Anda
BACA JUGA:7 Cara Alami untuk Menurunkan Gula Darah dan Mengelola Diabetes
Pola asuh yang dapat memicu anak menjadi pemalu
Orang tua memegang peran penting dalam membentuk rasa percaya diri dan kemampuan sosial anak. Namun, ada kesalahan pola asuh yang justru membuat anak lebih pemalu.