OKU EKSPRES - Pada peringatan berdirinya People's Liberation Army (PLA) China pada 1 Agustus 2024, inovasi militer terbaru berupa drone biomimetik dipamerkan dalam latihan militer skala besar.
Dalam video yang dirilis oleh media militer, anggota Komando Jiaolong, unit operasi khusus elit China, memperlihatkan kemampuan luar biasa dari drone tersebut.
Seorang komando terlihat muncul dari dalam air, lalu meluncurkan drone berbentuk burung kecil yang langsung mengepakkan sayap dan terbang dengan lincah.
Drone yang dikenal sebagai ornithopter ini dirancang khusus menyerupai burung gereja, baik dari segi ukuran maupun gerakan terbangnya.
BACA JUGA:Netflix Umumkan Serial Animasi Terbaru Asterix & Obelix: The Big Fight yang Tayang pada 2025
BACA JUGA:Android Lelet dan Panas? Coba Cara Ini untuk Mengatasinya!
Teknologi sayap yang dapat mengepak ini membuat drone sulit dibedakan dari burung asli, sehingga memungkinkan untuk melakukan operasi pengintaian secara rahasia.
Meskipun ukuran dan kapasitas muatannya lebih kecil dibanding drone konvensional, kemampuan menyamar di lingkungan alami menjadi nilai lebih yang signifikan.
Para analis meyakini bahwa ornithopter ini dilengkapi sensor canggih untuk pengawasan atau bahkan muatan mikro seperti hulu ledak kecil.
Namun, fungsi utamanya saat ini berfokus pada misi pengintaian dan pengumpulan intelijen tanpa menimbulkan kecurigaan.
BACA JUGA:7 Manfaat Bengkoang untuk Kesehatan yang Wajib Anda Ketahui
BACA JUGA:Resep Jasuke, Cemilan Lezat dan Mudah Dibuat
Dengan kemampuannya yang sulit dideteksi, ornithopter berpotensi menjadi salah satu senjata rahasia dalam operasi militer dan pengintaian global.