Dampak Beras Naik, Pelaku Usaha Warteg Bimbang

Ketua Forum Silaturahmi Warung Tegal (Forsiwarteg), Sodikin mengatakan, sejatinya kenaikan harga beras sudah mulai terasa di penghujung akhir tahun 2023. Namun puncaknya terjadi ketika pemilu telah usai, harga beras semakin parah.-Photo ist-Eris

Nasional -Menjelang bulan suci ramadhan pedagang Warung Tegal (Warteg) mengeluhkan harga beras yang melambung tinggi di pasaran.

Ketua Forum Silaturahmi Warung Tegal (Forsiwarteg), Sodikin mengatakan, sejatinya kenaikan harga beras sudah mulai terasa di penghujung akhir tahun 2023. Namun puncaknya terjadi ketika pemilu telah usai, harga beras semakin parah.

"Biasanya saya membeli beras per karung (50kg) Rp 500.000,00. Tapi sekarang beras itu naik jadi Rp 800.000,00," ujarnya saat ditemui Disway.id di Warteg Jaya Bahari, Jalan Irigasi Sipon, Kota Tangerang, Selasa, 27 Februari 2024.

Menurutnya, harga beras saat ini menjadi paling buruk dibanding dengan tahun sebelumnya. 

"Dari akhir tahun 2023, sampai sekarang belum ada tanda-tanda harga beras itu turun. Parah. Waktu zaman covid malah tidak sampai seperti ini," tutur pria kelahiran Tegal itu.

BACA JUGA:IPW Cium Dugaan Korupsi Bank Jateng

BACA JUGA:Jelang Ramadhan, Tinjau Bahan Pokok

 

Pria yang kerap disapa Abah Dikin itu mengungkapkan, untuk menyiasati hal tersebut dirinya terpaksa menaikan harga nasi per porsinya.

"Biasanya di warung saya harga nasi Rp 4000 tapi sekarang naik jadi Rp 5000-6000/porsi. Itu belum beserta lauk," imbuhnya sambil meringis.

Hal itu juga berdampak pada konsumen. Membuat omset Warteg Jaya Bahari milik Sodikin menjadi turun. 

"Saya naikkan harga (nasi) Rp 1000-2000 itu belum untung. Hanya balik modal. Paling keuntungan diambil dari lauk pauk. Berat banget untuk memutar hasil keuntungan,"kata pria berusia 54 tahun itu.

Hal serupa juga dikatakan oleh Winda Diana, pemilik Warteg Jaya Bahari cabang Meruya Utara, Jalan Jalur 20 No. 1C, Kembangan, Jakarta Barat. 

BACA JUGA:Target Seluruh Anak di OKU Miliki Kartu Identitas

Tag
Share