Dampak Beras Naik, Pelaku Usaha Warteg Bimbang

Ketua Forum Silaturahmi Warung Tegal (Forsiwarteg), Sodikin mengatakan, sejatinya kenaikan harga beras sudah mulai terasa di penghujung akhir tahun 2023. Namun puncaknya terjadi ketika pemilu telah usai, harga beras semakin parah.-Photo ist-Eris

BACA JUGA:Bupati Berharap OKU Timur Bisa Ciptakan Benih Jagung Berkualitas

Winda mengatakan, saat ini terpaksa harus mengurangi porsi nasi untuk para pembeli. Walaupun harga di warungnya masih stabil.

"Saya bingung. Mau naikin harga nanti pembeli pada marah. Nah, akhirnya saya mensiasati dengan mengurangi porsi nasi saja,"ungkap wanita berzodiak virgo itu.

Sementara itu, Wahyu Sudibjo seorang pembeli mengaku keberatan atas pengurangan porsi nasi tersebut. 

"Ya sekarang jadi sedikit, Mas. Apalagi saya buruh harian yang pasti makannya di Warteg. Kalau nasinya sedikit tenaga saya untuk bekerja jadi kurang," ungkap pria kelahiran Temanggung, Jawa Tengah itu.

Sodikin dan Winda Diana selaku pemilik usaha Warteg berharap, agar pemerintah segera mungkin menurunkan harga bahan pangan khususnya beras, untuk skala nasional. Supaya harga makin stabil dan usahanya kembali lancar.

BACA JUGA:Soal Kasus Oknum Kades Balaian, Bawaslu OKU Selatan Masih Menunggu Petunjuk Bawaslu Sumsel

BACA JUGA:Juara Bakal Mendapat Umroh, Sepeda Motor hingga Sepeda

"Saya harap biar harga beras turun. Supaya saya bisa mengumpulkan uang untuk mudik," harap Winda.

"Berharap supaya pemerintah dengan cepat menangani persoalan ini. Apalagi menjelang bulan puasa dan Idul Fitri yang pasti harga bahan pokok kembali naik,"tandas Sodikin.(*)

BACA JUGA:Sawah Panen hingga Februari 2024 Capai 1.551,75 Hektar

BACA JUGA:Pelaku Balap Liar Diduga Banyak dari Luar Baturaja

Tag
Share