Penemuan Rapamycin dan Potensi Anti-Penuaannya
Rapamycin, atau dikenal juga sebagai Sirolimus. -Foto via mcknights-Agrar
Efek Anti-Penuaan
Dilansir dari berbagai sumber seperti bigthink dan frontiersin.org, penelitian terbaru kian berfokus pada potensi rapamycin sebagai obat anti-penuaan.
Tidak hanya memperpanjang usia, rapamycin juga meningkatkan "healthspan" atau kualitas hidup pada usia lanjut, dengan memperlambat munculnya penyakit-penyakit yang berkaitan dengan penuaan.
BACA JUGA:Korban Longsor di Desa Kedondong Mengungsi ke Masjid
BACA JUGA:Resep Putu Ayu Labu Kuning yang Unik dan Bergizi untuk Keluarga
Meningkatkan Fungsi Kekebalan Tubuh, Studi menunjukkan bahwa rapamycin dapat meningkatkan fungsi kekebalan pada lansia. Dengan mengatur respons inflamasi, rapamycin membantu tubuh melawan infeksi lebih baik pada orang yang lebih tua.
Saat ini, penelitian terus dilakukan untuk memahami manfaat rapamycin secara lebih luas, termasuk dalam berbagai kondisi penyakit terkait usia seperti Alzheimer, kanker, dan gangguan metabolik seperti diabetes tipe 2.
Sejumlah uji klinis sedang berlangsung untuk menguji efektivitas dan keamanan rapamycin pada manusia sebagai terapi anti-penuaan.
Perjalanan rapamycin dari agen anti-jamur hingga menjadi kandidat utama dalam penelitian anti-penuaan menunjukkan kompleksitas dan manfaat potensial dari senyawa ini.
BACA JUGA:Resep Getuk Lindri Singkong, Camilan Tradisional yang Sehat dan Lezat untuk Bekal Anak
BACA JUGA:Bikin Ayam Gepuk Sambal Mete Sendiri, Dijamin Lezat dan Bikin Nagih
Meskipun menjanjikan untuk memperpanjang usia dan meningkatkan kualitas hidup pada populasi lanjut usia, penelitian lebih lanjut sangat diperlukan untuk memahami mekanisme kerjanya secara menyeluruh serta mengoptimalkan penggunaan terapeutiknya.