Delapan Prabowo

Dahlan iskan-Photo: istimewa-Gus munir

Oleh: Dahlan Iskan

TIDAK ada heboh-heboh tim transisi sekarang ini. Timnya ada. Tapi jauh dari hiruk-pikuk pemberitaan. Tidak ada pemberitaan yang masif soal kerjanya.

Beda dengan 10 tahun lalu: ketika Jokowi sudah terpilih sebagai presiden yang akan menggantikan Presiden SBY. Tim transisinya sering jadi objek pemberitaan. Kesannya: pergantian pemerintahan sedang disiapkan sungguh-sungguh.

Rasanya baru sekali itu ada tim transisi pergantian pemerintahan. Dari Pak Harto ke B.J. Habibie begitu mendadak. Pasti tidak sempat memikirkan transisi, apalagi membuat tim. 

Dari Habibie ke Gus Dur juga begitu cepat. Hari itu MPR memilih Gus Dur, hari itu pula presiden baru dilantik.

BACA JUGA:Edukasi Keselamatan Berkendara 4.590 Mahasiswa

BACA JUGA:AHY Hadiri Ujian Terbuka Program Doktor Dirjen PPTR

Juga dari Gus Dur ke Megawati. Tidak ada masa transisi. Yang ada drama celana pendek presiden di istana.

Sebenarnya era setelah itu sudah bisa mulai ditradisikan tim transisi. Seperti di Amerika. Tapi suasana kebatinan pergantian kekuasaan waktu itu tidak memungkinkan. Ada problem psikologis yang berat antara Megawati ke SBY.

Baru di akhir era SBY pergantian kekuasaan berlangsung ''normal''. Dimulailah tradisi transisi kekuasaan yang baik. SBY memang dijadikan teladan dalam hal pengakhiran kekuasaan.

Tidak ada isu perpanjangan kepresidenan atau periode ketiga. SBY juga aktif menyiapkan tim transisi dari pihaknya. SBY tidak mau ambil kebijakan penting di masa injury time. Bahkan tidak mau melakukan pergantian panglima TNI yang sudah jatuh tempo. SBY tidak mau ''pasang jebakan'' untuk penggantinya.

BACA JUGA:580 Anggota DPR dan 152 Anggota DPD Sudah Lengkapi LHKPN

BACA JUGA:Spesifikasi PC untuk Football Manager 25 (FM25)

Dari Jokowi ke Prabowo sekarang ini juga sangat mulus. Dibuat mulus. Boleh dikata tidak ada pergantian kekuasaan. Ini hanya seperti kelanjutan pemerintahan Jokowi.

Tag
Share