Sepanjang Tahun 2024 Sudah 750 Hektare Lahan dan Hutan di Sumsel Terbakar

Ilustrasi kebakaran hutan.-Photo:istimewa-Eris

SUMSEL, OKU EKSPRES - Sepanjang tahun 2024, 12 kabupaten/kota di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) telah mengalami kebakaran hutan dan lahan (karhutla). 

Dari jumlah tersebut, delapan wilayah sudah menetapkan status siaga darurat, sementara empat wilayah lainnya belum meningkatkan status tersebut hingga saat ini.

Wilayah-wilayah yang terdampak karhutla meliputi Musi Banyuasin (Muba) dengan kebakaran seluas 255,39 hektare, Ogan Komering Ilir (OKI) 124,25 hektare.

Kemudian, Musi Rawas Utara (Muratara) 91,81 hektare, dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) 68,88 hektare. 

BACA JUGA:Bulog Salurkan Beras Siaga Merdeka, Selain Beras Ada Juga Gula dan Minyak Goreng

BACA JUGA:Sumsel Luncurkan Program Pemutihan Pajak Kendaraan, Kesempatan Emas untuk Bebas Denda!

Selanjutnya, Banyuasin 48 hektare, Ogan Ilir (OI) 46,52 hektare, Muara Enim 36,10 hektare, OKU Timur 32,99 hektare, Ogan Komering Ulu (OKU) 21,84 hektare, Musi Rawas (Mura) 16,64 hektare, Prabumulih 7,81 hektare, dan Palembang 0,60 hektare.

Total area yang terbakar dari Januari hingga Juli 2024 mencapai 750,83 hektare.

Kepala Bidang Penanganan Darurat BPBD Sumsel, Sudirman, mengungkapkan bahwa dari 12 daerah yang mengalami karhutla, empat di antaranya—Muratara, OKU Timur, Prabumulih, dan Palembang—belum menetapkan status siaga darurat. 

Muratara dan OKU Timur termasuk dalam daftar 12 wilayah rawan karhutla, sedangkan Palembang dan Prabumulih tidak termasuk dalam daftar tersebut karena mayoritas lahan di kedua kota ini adalah mineral, bukan gambut.

BACA JUGA:Panca-Ardani Resmi Didukung PKB, Langkah Awal Menuju Pilkada Ogan Ilir 2024

BACA JUGA:Keandalan Listrik PLN Terbukti, HUT ke-79 RI di IKN Berjalan Sukses dengan Energi Hijau

Sudirman menambahkan bahwa Muratara dan OKU Timur, yang termasuk dalam kategori rawan karhutla, masih dalam proses penetapan status siaga darurat. 

Sudirman berharap pemerintah daerah segera menetapkan status ini, terutama untuk Muratara yang merupakan salah satu daerah dengan luas kebakaran terbesar, yaitu 91,81 hektare. "Kami harap proses penetapan ini bisa segera selesai," pungkasnya. (*)

Tag
Share