Asgar Underground

Dahlan Iskan bertamu ke rumah Burhanuddin Abdullah.-HARIAN DISWAY-

BACA JUGA:Event Disway Mancing 2024, Wartawan TVRI Raih Juara 1

Semua ekonom meragukan target itu. Tidak realistis. Kan tidak mungkin lagi mendapat FDI (dana investasi langsung dari asing) dalam nilai yang diperlukan. Nilainya terlalu besar.

Pun kalau dari utang luar negeri. Kapasitas berutang kita ada batasnya. Gabungan FDI dan utang hanya akan membuat ekonomi tumbuh lima persen. Seperti selama ini.

Lalu yang tiga persen dari mana?

Ternyata ada sumber lainnya. Yang tidak dipikirkan para ekonom. Prabowo sudah memikirkannya. Sejak lama: "dari underground economy," ujar Burhanuddin.

Underground economy itu nilainya besar sekali. Lebih seribu triliun rupiah. Setiap tahun.

Yang dikategorikan underground economy adalah: korupsi, ekspor-impor ilegal, under invoicing, narkoba, dan judi online.

BACA JUGA:260 Disway

BACA JUGA:Disway Network dan B Universe Jalin Kemitraan

Dari sini saya baru tahu: hentakan Menkeu Purbaya Yudhi Sadewa belakangan ini ternyata punya latar belakang yang sangat strategis. Rupanya Purbaya diperintah presiden: agar sumber dana dari underground economy dicari sungguh-sungguh –sebagai salah satu sumber pertumbuhan delapan persen.

Kalau tidak pertumbuhan delapan persen tidak ketemu logikanya.

"Ekonom belum memikirkan itu, Pak Prabowo sudah lama menyiapkannya", ujar Burhanuddin.

Suatu saat Burhanuddin tergagap menghadapi pertanyaan dadakan dari Prabowo: "Apakah sudah pernah membaca buku karya Friedrich August von Hayek?"

Burhanuddin berterus terang mengatakan: "belum pernah".

"Bacalah. Tapi bahasa Inggris buku itu sulit dimengerti," ujar Prabowo seperti ditirukan Burhanuddin.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan