Kenali Perbedaan Amnesia, Demensia, dan Alzheimer: Tiga Gangguan Ingatan yang Sering Disalahartikan

Reporter: Gus Munir |

Editor: Eris Munandar |

Kamis , 23 Oct 2025 - 11:19

Ilustrasi Perbedaan Amnesia, Demensia, dan Alzheimer -blogger-

kenali perbedaan amnesia, demensia, dan alzheimer: tiga gangguan ingatan yang sering disalahartikan                            oku ekspres.com- masalah lupa memang sering dialami oleh siapa pun, terutama seiring bertambahnya usia. namun, ketika gangguan ingatan mulai menghambat aktivitas harian dan sulit dikendalikan, bisa jadi hal itu menandakan adanya masalah serius pada otak.
ada tiga jenis penyakit yang berkaitan dengan gangguan memori, yaitu amnesia, demensia, dan alzheimer. ketiganya sama-sama menyebabkan penurunan kemampuan mengingat, tetapi memiliki penyebab dan gejala yang berbeda.
amnesia: kehilangan ingatan akibat cedera atau gangguan otak
amnesia adalah kondisi ketika seseorang mengalami kehilangan ingatan secara tidak normal. gangguan ini bisa memengaruhi memori jangka pendek maupun jangka panjang, bahkan dalam beberapa kasus dapat berlangsung permanen.
penyebab amnesia beragam, mulai dari cedera kepala, stroke, hingga penyakit yang menyerang otak seperti demensia. kondisi ini juga dapat membuat pengidapnya kesulitan membentuk ingatan baru, meskipun masih bisa mengingat kejadian lama. beberapa kasus amnesia bersifat sementara dan dapat pulih setelah penyebab utamanya diatasi.
baca juga:mengenal jenis dan penyebab demensia, bukan sekadar pikun biasa
baca juga:kenali gejala awal dan bahaya demensia sebelum terlambat
demensia: gejala penurunan fungsi otak
berbeda dengan amnesia, demensia bukanlah penyakit tunggal, melainkan kumpulan gejala yang menggambarkan penurunan fungsi otak secara bertahap. pengidap demensia akan mengalami kesulitan berpikir, menilai sesuatu, dan melakukan kegiatan sehari-hari.
demensia dapat disebabkan oleh berbagai penyakit, salah satunya alzheimer. selain penurunan daya ingat, gejala lain yang umum terjadi meliputi perubahan suasana hati, halusinasi, kebingungan, dan kesulitan berkomunikasi.
tingkat keparahan dan jenis gejalanya bergantung pada bagian otak yang mengalami kerusakan. dalam beberapa kasus, seseorang bahkan bisa mengidap demensia campuran, yaitu kombinasi dari dua atau lebih jenis demensia.
alzheimer: penyakit yang menggerogoti ingatan secara perlahan
alzheimer merupakan penyakit degeneratif pada otak yang menyebabkan penurunan daya ingat dan fungsi kognitif secara bertahap. umumnya, gejala mulai muncul ketika seseorang memasuki usia sekitar 60 tahun. penyakit ini terjadi karena penumpukan protein abnormal di otak yang membentuk plak dan kusut, sehingga menghambat komunikasi antar sel saraf dan menyebabkan kematian jaringan otak.
baca juga:7 fakta penting tentang demensia: saat otak mulai kehilangan kendali
baca juga:jangan anggap remeh! demensia bisa datang sebelum usia 40 tahun
hingga kini, alzheimer belum dapat disembuhkan sepenuhnya. namun, beberapa terapi dan pengobatan bisa membantu meredakan gejala, seperti:
obat antipsikotik untuk mengatasi perubahan perilaku.
obat peningkat daya ingat seperti aricept, exelon, atau namenda.
suplemen alami seperti minyak ikan dan minyak kelapa untuk mendukung fungsi otak.
obat antidepresan bila pengidap juga mengalami gangguan suasana hati.
cara mencegah alzheimer dan menjaga kesehatan otak
langkah pencegahan dapat dilakukan sejak dini untuk menjaga kesehatan otak dan meminimalkan risiko alzheimer, antara lain:
baca juga:bukan sekadar lauk, jamur ternyata bisa cegah alzheimer dan demensia
baca juga:kenali tanda awal demensia: saat daya ingat dan sosialisasi mulai menurun
menjaga pola makan sehat dan seimbang.
rutin berolahraga untuk melancarkan aliran darah ke otak.
menghindari kebiasaan merokok dan menjaga berat badan ideal.
melatih otak dengan aktivitas berpikir, seperti membaca atau bermain teka-teki.
menjaga kesehatan jantung, karena aliran darah yang baik juga penting bagi otak.
meski sama-sama berhubungan dengan ingatan, amnesia, demensia, dan alzheimer memiliki penyebab serta dampak yang berbeda. mengenali perbedaannya dapat membantu seseorang memahami gejala sejak dini dan segera mencari penanganan yang tepat agar kualitas hidup tetap terjaga.

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran OKU EKSPRES 25 OKTOBER 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan