Jangan Anggap Remeh! Demensia Bisa Datang Sebelum Usia 40 Tahun

Reporter: Eris Munandar |

Editor: Gus Munir |

Rabu , 22 Oct 2025 - 13:18

Ilustrasi Demensia Bisa Datang Sebelum Usia 40 Tahun -freepik -

Selain menjaga tubuh tetap aktif, penting juga untuk melatih otak secara rutin melalui berbagai aktivitas stimulatif atau “olahraga otak”, seperti:

Mempelajari hal baru

Ketika kamu belajar sesuatu yang baru, otak akan membentuk jaringan saraf baru yang membantu meningkatkan ketajaman berpikir. Misalnya, belajar memasak bisa melatih indra penciuman, pengenalan tekstur, serta kemampuan membedakan rasa.

Bermain musik

Penelitian yang dilakukan oleh Nina Kraus, profesor dari Northwestern University, menunjukkan bahwa bermain musik dapat memperkuat kemampuan otak dalam merespons suara dan bahasa. Aktivitas ini dapat membantu memperlambat penuaan otak dan menjaga fungsi kognitif.

Melatih otak dengan soal hitungan

Mengasah kemampuan melalui latihan matematika atau teka-teki logika dapat merangsang kerja otak agar tetap aktif dan tajam.

Dengan membiasakan diri untuk aktif secara fisik maupun mental, risiko penurunan fungsi otak bisa ditekan. Jadi, mulai sekarang, yuk jaga kesehatan otakmu agar tetap tajam hingga usia lanjut!

jangan anggap remeh! demensia bisa datang sebelum usia 40 tahun                            oku ekspres.com- demensia merupakan kondisi ketika fungsi otak seseorang mengalami penurunan. penderitanya umumnya mengalami gangguan daya ingat, kesulitan berpikir, menurunnya kemampuan memahami sesuatu, hingga berkurangnya kecerdasan mental. selama ini, demensia sering dikaitkan dengan proses penuaan dan dianggap hanya menyerang lansia berusia di atas 65 tahun.
namun, faktanya demensia juga dapat terjadi pada usia muda. dalam beberapa kasus, kondisi ini bisa muncul sebagai gejala dari penyakit tertentu dan menyerang individu yang masih berusia di bawah 40 tahun.
mengenal jenis dan gejala demensia
pada tahap awal, penderita demensia biasanya mengalami gangguan pada ingatan jangka pendek—seperti lupa menaruh barang atau lupa percakapan yang baru saja terjadi. seiring waktu, gangguan ini bisa memburuk dan memengaruhi kemampuan mengingat jangka menengah hingga jangka panjang.
secara umum, demensia terbagi menjadi dua jenis utama, yaitu demensia akibat penyakit alzheimer dan demensia vaskular.
baca juga:bukan sekadar lauk, jamur ternyata bisa cegah alzheimer dan demensia
baca juga:kenali tanda awal demensia: saat daya ingat dan sosialisasi mulai menurun
demensia alzheimer terjadi karena adanya penumpukan plak di otak yang merusak sel-sel saraf, sehingga bagian otak tertentu kehilangan fungsinya.
demensia vaskular, di sisi lain, disebabkan oleh berkurangnya aliran darah ke otak akibat penyumbatan atau kerusakan pembuluh darah.
cara mencegah demensia sejak dini
meski tidak selalu bisa dicegah sepenuhnya, risiko demensia dapat dikurangi dengan gaya hidup sehat. salah satu cara yang terbukti efektif adalah rutin berolahraga.
aktivitas fisik membantu melancarkan peredaran darah, termasuk ke otak, sehingga sel-sel otak tetap mendapatkan oksigen dan nutrisi yang cukup. selain itu, olahraga juga menjaga kesehatan jantung serta mencegah penyakit pembuluh darah yang dapat memicu penyumbatan.
baca juga:pola hidup cerdas untuk mencegah demensia dan menjaga daya ingat
baca juga:waspadai! gejala awal demensia yang sering diabaikan
selain menjaga tubuh tetap aktif, penting juga untuk melatih otak secara rutin melalui berbagai aktivitas stimulatif atau “olahraga otak”, seperti:
mempelajari hal baru
ketika kamu belajar sesuatu yang baru, otak akan membentuk jaringan saraf baru yang membantu meningkatkan ketajaman berpikir. misalnya, belajar memasak bisa melatih indra penciuman, pengenalan tekstur, serta kemampuan membedakan rasa.
bermain musik
penelitian yang dilakukan oleh nina kraus, profesor dari northwestern university, menunjukkan bahwa bermain musik dapat memperkuat kemampuan otak dalam merespons suara dan bahasa. aktivitas ini dapat membantu memperlambat penuaan otak dan menjaga fungsi kognitif.
melatih otak dengan soal hitungan
mengasah kemampuan melalui latihan matematika atau teka-teki logika dapat merangsang kerja otak agar tetap aktif dan tajam.
baca juga:demensia usia muda, ancaman nyata yang bisa dihindari
baca juga:waspada! gejala demensia bisa muncul sejak usia 20-an
dengan membiasakan diri untuk aktif secara fisik maupun mental, risiko penurunan fungsi otak bisa ditekan. jadi, mulai sekarang, yuk jaga kesehatan otakmu agar tetap tajam hingga usia lanjut!

Tag

Share

Koran Edisi Terbaru

Baca Koran OKU EKSPRES 23 OKTOBER 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan