Pasien T-Cell

Terakhir ketika saya menjalani PRP di klinik Hayandra pada 2021 lalu. (Disway 6 Agustus 2021).-Disway-

Karina adalah dokter yang tetap jadi ilmuwan. Dia tidak berhenti sebagai dokter. Dia terus mendalami stemcell. Apalagi ibunyi sudah sembuh. Gelar doktornyi sudah selesai. Nilai gelar doktornyi sangat bagus.

Bahwa dia tidak cumlaude itu hanya karena waktu penyelesaian doktornyi molor --demi ibundanyi yang harus berobat ke Jepang.

Bagaimana dengan pasien kanker paru yang sudah menjalar ke tulang itu? Bolehkah saya mendapat nomor kontaknya?

BACA JUGA:260 Disway

BACA JUGA:Disway Network dan B Universe Jalin Kemitraan

"Saya harus minta izin dulu ke pasien saya," ujar Karina.

Sampai saya terbang ke Shanghai nomor kontak itu belum saya dapat. Tapi begitu saya tiba di Hangzhou Dr Karina WA saya.

"Tadi pagi pasien saya datang ke Hayandra," ujar Karina.

"Masih pakai kursi roda?"

"Tidak lagi. Bahkan ia datang setir mobil sendiri," ujar Karina.

"Sudah sembuh? Kok sudah bisa setir mobil?"

"Sudah sembuh. Bahkan ia bercerita baru saja dari Malang. Pakai mobil. Juga setir sendiri," kata Karina mengutip kata-kata pasien itu. "Ia juga mengaku sudah main basket lagi," tambah Karina.

BACA JUGA:Dahlan Iskan Harap Disway Group Bisa Jadi “Agama Baru”, Menpora Minta Dukung Program Olahraga dan Kepemudaan

BACA JUGA:Disway Gratis

Umur pasien itu memang masih 49 tahun. Hobinya basket. Di suntikan T-cell yang keenam ia sudah tidak lagi di kursi roda.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan