Pasien T-Cell

Terakhir ketika saya menjalani PRP di klinik Hayandra pada 2021 lalu. (Disway 6 Agustus 2021).-Disway-
BACA JUGA:Disway Network dan B Universe Jalin Kemitraan
Di Jepang sang ibu, seorang dokter ahli kulit, menjalani terapi T-cell. "Saya bertekad, kalau ibu saya sembuh akan membawa teknologi T-cell Jepang itu ke Indonesia," ujar Karina.
Sang ibu ternyata sembuh. Sampai sekarang masih sehat. Karina pun membawa paten T-Cell dari Jepang itu ke Indonesia. Lalu dia jalankan T-Cell di klinik Hayandra. Sampai sekarang. Termasuk ke pasien kanker paru yang sudah menjalar ke tulang itu.
Karina ditanya pasien itu: "Harus berapa kali terapi T-cell?"
Karina agak ragu menjawab. Stem cell itu mahal. Harus dilakukan berkali-kali pula. Karina tidak tahu latar belakang ekonomi pasien itu. Tapi dia harus mengatakannya: "lima belas kali".
Itu pun Karina tidak menjamin: apakah dengan 15 kali sudah bisa sembuh. Dalam hati dia sendiri ragu: pasien itu sudah dalam stadium empat.
BACA JUGA:Disway Gratis
"Ternyata ia mau. Berarti beliau punya uang," kata Karina. "Belakangan saya tahu beliau seorang pengusaha," tambahnyi.
Anda sudah tahu: sekali suntikan, cell muda-sehat yang dimasukkan tubuh umumnya berjumlah antara 70 juta sampai 150 juta cell. Tapi T-cell yang dimasukkan Karina ke tubuh pasien tersebut mencapai 1,2 miliar cell baru. Sekali suntik.
Cell baru itu diambil dari pasien sendiri. Dari darah. Dari cell yang ada di darah atau lemak itu dipilih beberapa cell jenis T-cell yang masih muda dan sehat. Lalu dibiakkan di lab milik Hayandra. Sampai menjadi di atas satu miliar cell. Waktu pembiayakannya sekitar 15 hari --lebih lama dari pembiakan stem cell biasa.
Karina memiliki teknologi pembiayakan yang sampai lebih satu miliar cell. Dia memang membeli paten itu dari Jepang. Lalu dia lakukan penyempurnaan.
BACA JUGA:Disway Malang
BACA JUGA:Event Disway Mancing 2024, Wartawan TVRI Raih Juara 1
Di samping ahli bedah plastik Karina juga ahli stemcell. Jurnal ilmiah di bidangnya sudah mencapai 36 karya. Itu baru yang tingkat Scopus. Belum lagi yang tingkat nasional.