Jangan Biasakan Tidur Usai Makan Malam, Ini Risiko yang Mengintai

jangan biasakan tidur usai makan malam, ini risiko yang mengintai oku ekspres.com - apakah kalian sering langsung rebahan atau tidur setelah makan malam? hati-hati ya, kebiasaan ini sebaiknya tidak dilakukan terus-menerus karena dapat mengganggu kesehatan tubuh. banyak orang memilih langsung tidur setelah makan, apalagi saat tubuh terasa sangat lelah setelah seharian beraktivitas.  namun, meski tampak sepele, tidur dengan perut penuh justru dapat menimbulkan berbagai masalah, mulai dari gangguan pencernaan hingga meningkatkan risiko penyakit kronis. saat tidur, tubuh seharusnya fokus pada proses pemulihan, bukan mencerna makanan.  baca juga:5 gerakan olahraga ringan sebelum tidur untuk menurunkan berat badan baca juga:pusing saat bangkit dari duduk atau tidur? bisa jadi tanda hipotensi ortostatik jika langsung berbaring setelah makan, pencernaan akan melambat, menyebabkan rasa tidak nyaman di perut, mengganggu kualitas tidur, bahkan bisa memicu kenaikan berat badan. mengutip verywell health, sekitar 91% orang amerika terbiasa mengonsumsi camilan di antara waktu makan malam dan tidur, seperti es krim, kue, keripik, popcorn, atau permen.  walau camilan ringan tidak selalu berbahaya, langsung berbaring dengan perut penuh makanan justru bisa merusak kualitas tidur sekaligus berdampak buruk bagi kesehatan. dampak buruk tidur setelah makan refluks asam lambung tidur dalam kondisi perut penuh bisa memicu asam lambung naik ke kerongkongan (gerd). hal ini menimbulkan sensasi panas di dada hingga nyeri, karena posisi berbaring membuat gravitasi tidak membantu proses pencernaan. baca juga:efek negatif video pendek, anak rentan alami gangguan fokus, tidur, dan emosi baca juga:10 manfaat minum teh sebelum tidur untuk kesehatan dan tidur berkualitas kualitas tidur terganggu makan berat menjelang tidur membuat sistem pencernaan bekerja ekstra, sehingga tubuh sulit mencapai tidur nyenyak. akibatnya, bunda bisa sering terbangun atau sulit tidur lelap. berat badan cepat naik kalori dari makanan yang belum sempat terbakar akan disimpan sebagai lemak. hal ini mempercepat kenaikan berat badan, terutama bila yang dikonsumsi adalah makanan manis dan berlemak. risiko obesitas meningkat kebiasaan ini membuat metabolisme tubuh melambat. jika berlangsung terus-menerus, penumpukan lemak bisa menyebabkan obesitas, yang merupakan faktor risiko penyakit jantung, stroke, dan diabetes tipe 2. gangguan gula darah saat tidur, kadar gula darah cenderung naik. meski pada orang sehat insulin bisa mengatasinya, penderita diabetes berisiko mengalami lonjakan gula darah yang berbahaya. baca juga:6 makanan dan minuman yang bisa merusak kualitas tidur baca juga:jaga performa di usia 40, ronaldo hindari ponsel saat tidur kinerja organ menurun organ pencernaan seperti lambung, hati, dan pankreas bekerja lebih keras saat tubuh tidur, sehingga lama-kelamaan dapat menurunkan fungsinya. meningkatkan risiko sleep apnea berat badan berlebih akibat kebiasaan ini bisa memicu sleep apnea, yakni henti napas sesaat saat tidur. kondisi ini dapat meningkatkan risiko hipertensi dan penyakit jantung. kapan sebaiknya berhenti makan? dr. jesse houghton menyarankan agar memberi jeda sekitar 2–3 jam antara makan malam dan waktu tidur, terutama bila makanannya berlemak atau berat. jika terpaksa makan menjelang tidur, pilih makanan ringan yang lebih mudah dicerna, seperti sayuran, kacang-kacangan, biji-bijian, atau daging tanpa lemak. hindari makanan pedas, berminyak, maupun tinggi gula. baca juga:3 rasa makanan yang bikin susah tidur baca juga:senam kegel sebelum tidur: rahasia sehatkan organ intim dan panggul setelah makan, usahakan tetap duduk atau berjalan santai minimal 30 menit agar pencernaan lebih lancar dan tubuh tidak terbebani saat beristirahat.

Tag

• # lifestyle
• # penyakit
• # tidur
• # kesehatan

Share

• 
• 
• 
• 
•