Ramai Kritik, Hanung Bramantyo Bela Kreator Film Animasi "Merah Putih: One for All"

Ramai kritik, Hanung Bramantyo bela kreator film animasi "Merah Putih: One for All". -cinema21-

Ia membela para kreator film dan menilai persoalan terletak pada pihak pemberi proyek, bukan pembuat animasi.

Menurut Hanung, produksi film animasi berkualitas tinggi membutuhkan dana besar dan waktu panjang. 

BACA JUGA:Zanna: Whisper of Volcano Isle, Film Animasi Bakal Tayang di 5 Negara

BACA JUGA:Marissa Anita Isi Suara Film Animasi Hollywood

Ia menyebut anggaran idealnya mencapai Rp30–40 miliar di luar biaya promosi, dengan proses pengerjaan 4–5 tahun. 

Dana Rp6,7 miliar, kata Hanung, hanya cukup untuk tahap awal produksi atau previs.

“Ibarat membangun rumah, belum diplester, lantainya masih cor-coran kasar. Kalau sudah ditayangkan seperti itu, wajar penonton menolak,” ungkapnya.

Pernyataan Hanung mendapat dukungan dari banyak warganet, yang kemudian mulai mengalihkan kritik dari kreator ke sistem pendanaan dan manajemen produksi film animasi di Indonesia yang dinilai belum profesional.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan