Mengenal Anemia Aplastik, Saat Tubuh Kehilangan Kemampuan Membuat Darah

Reporter: Gus Munir |

Editor: Eris Munandar |

Senin , 11 Aug 2025 - 15:41

Ilustrasi Anemia Aplastik -halodoc-

Gejala Anemia Aplastik Berdasarkan Jenis Sel Darah yang Terganggu

Gejala anemia aplastik dapat bervariasi, tergantung jenis sel darah yang jumlahnya menurun:

Kekurangan sel darah merah: lelah berlebihan, sesak napas, kulit pucat, pusing, sakit kepala, nyeri dada, dan gangguan irama jantung.

Kekurangan sel darah putih: mudah terserang infeksi dan sering mengalami demam.

Kekurangan trombosit: mudah memar, sering mimisan, serta perdarahan yang sulit berhenti.

Mengenali penyebab dan gejala anemia aplastik sejak dini penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

Pemeriksaan medis menyeluruh akan membantu menentukan perawatan yang tepat.

mengenal anemia aplastik, saat tubuh kehilangan kemampuan membuat darah                            oku eksprescom - jika kamu sering merasa pucat dan lelah berkepanjangan, jangan dianggap sepele. kondisi ini bisa menjadi tanda anemia, yaitu kekurangan sel darah merah sehat yang mengakibatkan berbagai gejala mengganggu.
sebelum mencoba obat bebas yang dijual di pasaran, sebaiknya lakukan pemeriksaan medis untuk mengetahui penyebab pastinya. anemia memiliki banyak jenis, salah satunya adalah anemia aplastik. lalu, apakah benar anemia aplastik disebabkan oleh penyakit autoimun?
selain autoimun, ini penyebab anemia aplastik
anemia aplastik terjadi ketika sumsum tulang gagal memproduksi cukup sel darah baru untuk kebutuhan tubuh. gangguan ini dapat menurunkan jumlah salah satu jenis sel darah, atau bahkan semua jenisnya sekaligus.
kondisi ini lebih sering ditemukan pada orang berusia sekitar 20-an atau pada lansia. penyebab utama yang paling sering adalah respons autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang sel induk sehat di sumsum tulang.
baca juga:anemia bisa jadi sinyal awal kanker usus besar, waspadai gejalanya!
baca juga:mengintip hubungan anemia megaloblastik dengan risiko kanker lambung
namun, anemia aplastik tidak hanya dipicu oleh autoimun. beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risikonya antara lain:
perawatan radiasi dan kemoterapi
meski bertujuan membunuh sel kanker, terapi ini juga dapat merusak sel sehat, termasuk yang berada di sumsum tulang, sehingga memicu anemia aplastik sebagai efek samping.
paparan bahan kimia beracun
terpapar bahan kimia berbahaya dalam waktu lama dapat meningkatkan risiko kerusakan sumsum tulang. menghindari paparan ini dapat membantu menurunkan risikonya.
infeksi virus tertentu
virus seperti hepatitis, epstein-barr, dan hiv dapat mengganggu fungsi sumsum tulang dan menghambat pembentukan sel darah baru.
baca juga:waspadai anemia saat hamil: ancaman serius bagi ibu dan janin
baca juga:manfaat keripik kacang panjang untuk cegah anemia dan jaga kesehatan
gejala anemia aplastik berdasarkan jenis sel darah yang terganggu
gejala anemia aplastik dapat bervariasi, tergantung jenis sel darah yang jumlahnya menurun:
kekurangan sel darah merah: lelah berlebihan, sesak napas, kulit pucat, pusing, sakit kepala, nyeri dada, dan gangguan irama jantung.
kekurangan sel darah putih: mudah terserang infeksi dan sering mengalami demam.
kekurangan trombosit: mudah memar, sering mimisan, serta perdarahan yang sulit berhenti.
mengenali penyebab dan gejala anemia aplastik sejak dini penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
baca juga:makanan penambah darah yang aman untuk ibu hamil dengan anemia
baca juga:kenali perbedaan darah rendah dengan anemia agar tidak salah tangani
pemeriksaan medis menyeluruh akan membantu menentukan perawatan yang tepat.