Latihan Pemulihan Paru-Paru Pasca COVID-19

Reporter: Gus Munir |

Editor: Eris Munandar |

Jumat , 08 Aug 2025 - 16:24

Ilustrasi Latihan Pemulihan Paru-Paru Pasca COVID-19 -grid.id-

latihan pemulihan paru-paru pasca covid-19                            oku ekspres com - bisa menarik napas panjang dengan bebas mungkin terasa sepele bagi sebagian orang. namun, bagi penyintas covid-19—terutama yang mengalami gejala berat—kemampuan ini bisa menjadi sesuatu yang sangat dirindukan.
bila kamu baru saja sembuh dan merasa fungsi paru-paru belum optimal, ada beberapa latihan yang dapat membantu mempercepat pemulihannya.
menurut dr. meilan k. han, seorang profesor di bidang pulmonologi dan perawatan intensif di university of michigan sekaligus penulis buku breathing lessons: a doctor’s guide to lung health, kemampuan paru-paru untuk pulih setelah terinfeksi covid-19 sangat dipengaruhi oleh tingkat keparahan penyakit yang dialami.
mengapa latihan pernapasan itu penting?
paru-paru sendiri bukanlah otot, melainkan organ berbentuk seperti kantong udara yang berfungsi sebagai tempat pertukaran gas dalam tubuh. yang membantu paru-paru “terbuka” dan bekerja optimal adalah otot diafragma—terletak di bawah paru-paru—serta otot-otot di sekitar tulang rusuk, bahu, dan punggung. otot-otot inilah yang bisa dilatih untuk memperbaiki kapasitas paru-paru.
baca juga:jaga paru-paru tetap sehat dengan olahraga aerobik
baca juga:6 penyebab sakit paru-paru sebelah kiri
3 latihan pernapasan yang bisa dicoba
menurut ethel frese, dpt, seorang terapis fisik yang fokus pada kesehatan jantung dan paru, berikut adalah tiga latihan yang dapat membantu memperkuat otot-otot yang mendukung sistem pernapasan. sebaiknya latihan ini dilakukan dengan bimbingan terapis fisik agar tekniknya benar dan hasilnya maksimal.
1. latihan pernapasan diafragma
latihan ini bertujuan mengaktifkan dan memperkuat diafragma. berikut beberapa variasi yang bisa kamu lakukan:
sniffing (tarik napas pendek berulang)
letakkan jari di bawah tulang dada, lalu tarik napas pendek beberapa kali dan perhatikan gerakan pada area tersebut. itu adalah diafragma yang sedang bekerja. buang napas perlahan di antara setiap tarikan. secara bertahap, kamu bisa memperpanjang waktu tarikan dan hembusan napas.
isolasi diafragma
duduk dengan nyaman. letakkan satu tangan di atas perut (di bawah tulang dada) dan satu lagi di tengah dada. tarik napas lewat hidung hingga tangan yang berada di perut terangkat. lalu buang napas lewat mulut. ulangi beberapa kali sambil fokus pada pergerakan perut, bukan dada.
baca juga:tips paru-paru tetap prima, menjaga napas di usia senja
baca juga:kenali 5 penyakit paru-paru yang sering menyerang dan gejalanya
fokus pada tulang rusuk
letakkan tangan di sisi bawah tulang rusuk dan rasakan pergerakannya saat bernapas. kemudian pindahkan tangan ke dada bagian atas untuk melatih kesadaran terhadap otot-otot di area tersebut. pastikan bahu tetap rileks selama latihan.
2. pursed-lip breathing (pernapasan bibir mengerucut)
teknik ini membantu memperlambat laju napas, mengeluarkan lebih banyak udara dari paru-paru, dan mengurangi sesak napas.
caranya, tarik napas perlahan melalui hidung, lalu embuskan napas secara perlahan lewat mulut yang dikuncupkan seperti sedang meniup. kamu bisa memegang selembar tisu di depan mulut untuk melihat gerakan udara secara visual. mulailah latihan ini saat istirahat, kemudian coba lakukan sambil berjalan atau berdiri.
3. latihan otot pernapasan (inspiratory muscle training)
otot-otot yang digunakan untuk menarik napas juga bisa dilatih dengan alat bantu khusus bernama inspiratory muscle trainer. alat ini dirancang untuk memperkuat dan meningkatkan daya tahan otot-otot pernapasan.
baca juga:waspada paru-paru basah: ancaman serius yang tak boleh diremehkan
baca juga:infeksi paru-paru pada bayi: kenali gejala, penyebab, dan cara merawatnya
biasanya, alat ini digunakan sekitar 15 menit, dua kali dalam sehari. terapis fisik akan membantu memilihkan alat yang sesuai serta mengajarkan cara menggunakannya dengan benar.
latihan tambahan: aktivitas aerobik ringan
selain latihan khusus pernapasan, aktivitas aerobik ringan seperti berjalan santai atau bersepeda pelan juga bisa mendukung pemulihan paru-paru. mulailah dengan durasi pendek dan tingkatkan secara bertahap seiring meningkatnya kemampuan tubuh.
penting untuk mendengarkan sinyal tubuh selama berlatih. jangan memaksakan diri jika merasa kelelahan, pusing, atau sesak napas. pemulihan adalah proses bertahap yang membutuhkan waktu dan kesabaran.